Bos OJK Sebut Uang Nasabah Maybank Rp 22 Miliar Bisa Kembali Asalkan...
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 13 November 2020 05:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso angkat bicara menanggapi soal kasus pembobolan dana nasabah PT Bank Maybank Indonesia Tbk. yang belakangan menyedot perhatian publik.
Wimboh menilai dana nasabah atas nama Winda Lunardi atau Winda Earl dan ibunya Floletta Lizzy Wiguna yang hilang di Maybank senilai Rp 22 miliar itu bisa kembali apabila terbukti nasabah tidak bersalah.
Meski begitu, kata Wimboh, OJK harus sangat berhati-hati memberikan pernyataan mengenai kasus ini. Terlebih saat ini kasus tersebut sudah ditangani secara hukum.
Dengan pelaporan yang sudah dilakukan Maybank dan nasabah, menurut Wimboh, penanganan kasus ini akan dilakukan secara objektif dan transparan. "Mengenai Maybank, pasti ada sesuatu, cuma lagi ditangani hukum. Kami lihat dan sudah masuk ranah hukum, mohon tunggu. Tidak enak dahului berita hukum," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis, 12 November 2020.
Kasus raibnya dana nasabah yang juga atlet e-sport tersebut telah masuk ke ranah hukum. Bareskrim Polri telah menetapkan Kepala Cabang Maybank Cipulir Jakarta Selatan berinisial AT sebagai tersangka.
Kuasa Hukum Maybank Hotman Paris Hutapea berharap ada win-win solution dalam kasus hilangnya dana nasabah tersebut. Sebelumnya, Hotman memaparkan ada beberapa kejanggalan yang perlu menjadi penyidikan lebih lanjut dalam kasus ini.
<!--more-->
Pertama, sejak pertama kali rekening tabungan dibuka, nasabah tidak pernah memegang buku tabungan dan kartu ATM. Dua barang tersebut malah dipegang oleh Kepala Cabang Maybank.
Kedua, dana kebutuhan investasi tidak seharusnya ditempatkan di rekening koran. Ketiga, korban juga tidak pernah risih dan tidak proaktif menanyakan posisi dan setiap mutasi dari setiap aliran dana dari tabungannya.
Keempat, tersangka melakukan transaksi atas nama korban dan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi, khususnya dalam pembukaan asuransi di Prudential. Terkait kejanggalan tersebut, Winda merespons bahwa keluarganya tidak mengetahui adanya transaksi.
"Dibilang ada uang bunga ditransfer ke papa saya, sedangkan kami semua tidak tahu. Saya itu hanya nasabah biasa yang memang menabung," kata Winda dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Kompas TV, Senin, 9 November 2020. "Papa saya selama ini usaha halal, selalu menaati hukum. Saya jamin tidak ada mungkin kerja sama papa saya dengan tersangka."
Lebih lanjut, Winda menjelaskan awal mula pembukaan rekening di Maybank pada 2014 lalu merupakan rekening koran atau tabungan untuk masa depan dan tidak pernah diotak-atik. Kalaupun ada transaksi ataupun aktivitas yang terjadi dalam rekening itu, tanpa sepengetahuan dan tanpa persetujuan darinya.
Bila memang ditemukan ada transaksi, menurut Winda, hal itu merupakan penyalahgunaan pihak lain yang tidak dia ketahui. "Karena itu tabungan masa depan, kami mau simpan. Gak pernah cek internet banking. Dan karena kita menabung di banyak bank, aman-aman saja selama ini," ucap Winda.
BISNIS
Baca: Selain Maybank, Ini 4 Kasus Besar Pembobolan Bank yang Jadi Perhatian Publik