Penerimaan Pajak Kontraksi 17 Persen, Sri Mulyani: Tantangan yang Tak Mudah

Jumat, 23 Oktober 2020 10:41 WIB

Lembaga independen, YouGov yang berlokasi di Inggris itu menempatkan nama Menteri Keuangan Sri Mulyani di posisi ketiga dengan perolehan skor 9,56 persen. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Penerimaan pajak di tengah pandemi Covid-19 ini mengalami kontraksi sekitar 17 persen hingga September 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menyadari tugas anak buahnya di Direktorat Jenderal Pajak di masa sekarang ini cukup berat.

Di satu sisi pemerintah harus mengumpulkan penerimaan pajak sesuai target APBN. Tapi di sisi lain mereka juga harus mengobral insentif agar para wajib pajak bisa bertahan dan kembali pulih.

"Itu suatu tantangan yang tidak mudah," kata Sri Mulyani dalam acara acara Spectaxcular pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Beberapa hari lalu, Sri Mulyani telah mengumumkan penerimaan pajak per September 2020 baru mencapai Rp750,6 triliun atau 62,6 persen dari target APBN (Sesuai revisi di Perpres 72 Tahun 2020. Tahun lalu, realisasi per September 2019 sudah mencapai Rp902,8 triliun.

Sehingga, terjadi kontraksi penerimaan pajak hingga 16,9 persen. Tekanan terbesar datang dari PPh Migas yang mengalami kontraksi 45,3 persen. "Ini harga migas masih di bawah US$40 (per barel) dan lifting juga masih di bawah (target)," kata Sri Mulyani saat itu.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Di tengah tekanan pada penerimaan ini, pemerintah harus mengalokasikan insentif perpajakan mencapai Rp120,6 triliun. Ini adalah bagian kecil dari keseluruhan biaya penanganan Covid-19 yang dialokasikan sebesar Rp695,2 triliun.

Sehingga, kata Sri Mulyani, kontraksi pajak 17 persen dan belanja yang naik ini pada akhirnya membuat defisit anggaran naik jadi 6,3 persen terhadap PDB atau mencapai Rp1000 triliun. Tapi bagi Sri Mulyani, anak buahnya di Ditjen Pajak tetap harus saling memberi dukungan kepada para wajib pajak yang selama ini berkontribusi pada penerimaan negara.

"Saya anggap hari-hari ini, harus saling mendukung, kita jaga mereka melewati masa sulit ini," kata dia. Akan tetapi, ketika wajib pajak itu memiliki kemampuan membayar pajak, maka harus tetap harus ditagih.

Sri Mulyani berpesan bahwa di masa Covid-19 ini, pekerjaan dari Ditjen Pajak tidak boleh berkurang karena penerimaan yang sedang menurun. Tapi sebaliknya, harus lebih lebih giat untuk kebutuhan pemulihan ekonomi di tahun-tahun berikutnya.

Baca juga: Inflasi Lebih Rendah dari Target, Sri Mulyani: Sisi Permintaan Terus Didorong

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya