Pemerintah Jemput 50 Juta Vaksin Astra Zeneca dari Eropa
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 12 Oktober 2020 16:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sedang menjemput 50 juta dosis vaksin Covid-19, yakni Astra Zeneca, yang diproduksi oleh perusahaan AstraZeneca PLC. AstraZeneca PLC ialah perusahaan farmasi berbasis di Inggris yang merupakan hasil merger antara perusahaan Swedia Astra AB dan perusahaan Britania Zeneca.
“Astra Zenica ini sudah ada komitmen 100 juta dan 50 juta (dosis vaksin). Sekarang sedang berangkat Menteri Kesehatan mempersiapkan 50 juta yang diorder pertama dan dibayar berbasis pada Bio Farma--PT Bio Farma (Persero)--yang mengadakan,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin, 12 Oktober 2020.
Hingga akhir kuartal keempat, Airlangga mengatakan pemerintah berupaya mendatangkan 271,3 juta dosis vaksin Covid-19. Selain dengan Astra Zenica, pemerintah menjalin kerja sama dengan Cina untuk penyediaan vaksin Sinovac dan Cansino serta dengan Uni Emirat Arab untuk pengadaan vaksin G-42.
Perusahaan Sinovac Biotech Ltd yang memproduksi vaksin Sinovac bakal memasok 3 juta dosis vaksin untuk Indonesia hingga akhir Desember 2020 dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada pekan pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada pekan pertama Desember 2020. Sinovac pun berkomitmen menyediakan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Sedangkan produsen vaksin Cansino, Cansino Biologics, akan menyediakan 100 ribu dosis vaksin (single dose) untuk Indonesia yang rencananya mulai masuk pada awal November. Jumlah tersebut akan bertambah sekitar 15 hingga 20 juta sampai 2021.
<!--more-->
Adapun G42-Sinopharm bakal menyediakan vaksin sebanyak 15 juta dosis vaksin (dual dose). Sekitar 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020 dan sisanya masuk secara bertahap hingga akhir 2020. Sedangkan untuk 2021, produsen vaksin Sinopharm mengusahakan penyediaan 50 juta dosis.
Menurut Airlangga, pemerintah akan mengejar imunisasi vaksin bagi 160 juta penduduk secara bertahap. Proses imunisasi dilakukan pada akhir 2020 hingga 2022 dan mengerahkan sekitar 11 ribu Puskesmas.
Nantinya, vaksin untuk pemerintah akan diprioritaskan bagi petugas di garda terdepan, seperti medis dan paramedis, pelayanan publik termasuk TNI/Polri, serta aparat hukum, sebanyak 3,4 juta orang.
Kemudian, vaksin akan diberikan kepada tokoh masyarakat seperti tokoh agama, perangkat daerah, dan sebagian pelaku ekonomi sebanyak 5,6 juta orang. Vaksin juga disuntikkan kepada seluruh tenaga pendidik sebanyak 4,3 juta orang; aparatur pemerintah sebanyak 2,3 juta orang; dan peserta BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau sebanyak 86 juta orang.
“Kemudian ditambah masyarakat yang usianya 19-59 tahun sebanyak 57 juta orang. Jadi total sekitar lebih kurang 160 juta orang,” ucap Airlangga.
Baca: Pemerintah Tanggung Vaksin Covid-19 bagi 86 Juta Peserta Subsidi BPJS Kesehatan