Resesi Mendekat, Simak 4 Langkah Utama Sebelum Menentukan Jenis Investasi Ideal

Senin, 28 September 2020 13:19 WIB

Ilustrasi investasi. Shutterstock

Penempatan dana pada instrumen di pasar keuangan seperti saham, surat utang, maupun deposito dinilai masih layak dilakukan saat ekonomi dilanda resesi. Berikut disarikan sejumlah langkah investasi pada masa resesi dari pendapat sejumlah analis:

1. Tentukan Profil Risiko

Sebelum berinvestasi, masyarakat harus menentukan terlebih dahulu profil risiko. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat dalam memilih jenis instrumen investasi yang sesuai. Umumnya terdapat tiga jenis profil risiko investor di pasar modal yaitu konservatif, moderat, dan agresif.

Investor konservatif merupakan yang paling rendah toleransinya terhadap volatilitas pasar. Biasanya, investor jenis ini disarankan masuk lebih banyak ke aset aman seperti di pasar uang dan deposito. Instrumen surat utang juga dapat dipilih seperti obligasi negara dan obligasi korporasi dengan peringkat terbaik.

Adapun investor moderat memiliki toleransi risiko yang lebih berani dibandingkan investor moderat namun tidak seberani investor agresif. Di sini, investor dapat melakukan alokasi aset dengan porsi lebih banyak ke aset aman dan masuk sedikit di aset saham.

Sementara investor agresif memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi terhadap fluktuasi harga di pasar. Investor yang masuk dalam kelas ini kebanyakan adalah investor kelas kakap dengan pengalaman investasi yang jauh lebih lama dibandingkan jenis investor lainnya.

2. Jangka Waktu dan Tujuan Investasi

Setelah mengetahui profil risiko, masyarakat bisa masuk ke tahap kedua. Sebenarnya, tahap kedua yaitu menentukan jangka waktu dan tujuan investasi ini dapat dilakukan bersamaan dengan menentukan profil risiko.

Sebelum mengambil keputusan beli, sebaiknya masyarakat mengetahui seberapa lama investasi akan dilakukan dan dana tersebut akan digunakan untuk apa saja. Hal ini sangat berbeda antara satu orang dan lainnya mengingat kebutuhan setiap manusia berbeda-beda.

Apakah menyiapkan dana untuk menyekolahkan anak dalam waktu 3 tahun atau 5 tahun lagi atau untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dalam waktu 8 tahun lagi, tentu beragam dari orang ke orang.

3. Pilih Jenis Instrumen Investasi

Memilih instrumen reksa dana bisa jadi sangat pelik kalau investor tidak mengetahui profil risiko, jangka waktu, dan tujuan investasi. Investor jenis konservatif disarankan untuk lebih banyak mengambil aset aman di pasar uang dan deposito.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

12 jam lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

15 jam lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

1 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

1 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

2 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

2 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

3 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya