Wishnutama Ibaratkan Pemasaran Wisata Bukan Seperti Beli Mie Instan
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 23 September 2020 19:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan beberapa negara tetangga sudah mulai melakukan pemasaran dan promosi wisata di tengah pandemi Covid-19. Sementara di Indonesia, Ia menilai masih ada kontroversi mengenai hal ini.
"Padahal saya sudah sampaikan, melakukan pemasaran pariwisata itu bukan seperti mungkin membeli mie instan gitu ya," kata Wishnutama dalam rapat bersama Komisi Pariwisata DPR di Jakarta, Rabu, 23 September 2020.
Pada mie instan, produk dipasarkan sekarang untuk dibeli konsumen sekarang. Tapi di pariwisata, sekalipun dipasarkan sekarang, mungkin untuk kedatangan 6 bulan atau 1 tahun ke depan.
Wishnutama memberikan contoh negara-negara tetangga, salah satunya Malaysia. Mereka belum membuka perbatasan dengan Indonesia. Tapi, negara ini sudah mempromosikan destinasi mana yang bisa dikunjungi turis Indonesia nantinya.
Pemasaran dan promosi juga sudah dilakukan di Thailand, Vietnam, hingga Australia. "Di Australia itu ada kampanye I miss you," kata dia.
Menurut mantan bos NET TV ini, semua upaya itu dilakukan negara-negara tetangga untuk merebut top of mind di masyarakat. Mereka memang kampanye wisata sekarang, tapi tidak menyuruh datang berkunjung sekarang juga.
Dengan kondisi ini, maka tahun depan Wishnutama mengalokasikan anggaran yang paling besar di tiga unit. Nomor tiga terbesar adalah deputi bidang pemasaran yaitu Rp706 miliar, atau 14,3 persen dari total anggaran Rp4,9 triliun yang disetujui DPR.
Anggaran Rp 4,9 triliun ini salah satunya ditujukan untuk percepatan pemulihan pariwisata. Di Deputi Bidang Pemasaran, program utamanya adalah menjadikan Indonesia sebagai destinasi pilihan utama di Asia Pasifik.