Stafsus Sri Mulyani Jawab Cuitan Said Didu Soal Mafia Utang

Kamis, 3 September 2020 11:39 WIB

Yustinus Prastowo. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, menjawab cuitan yang dilontarkan bekas staf khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Said Didu mengenai tudingan adanya mafia utang yang menjebak Indonesia.

Prastowo menilai tudingan itu tidak adil dan cenderung fitnah. "Karena menuduh ada mafia utang dan bilang bunga utang makin tinggi. Ditambahi: lebih tinggi dibanding bunga utang negara lain," cuitnya di akun @prastow, Kamis, 3 September 2020.

Ia menyebut cuitan Said Didu tersebut dilontarkan tanpa data dan fakta. Sebelumnya, dalam cuitan melalui akun @msaid_didu, Said Didu menuliskan, "Perlu diwaspadai adanya mafia utang yg menjebak NKRI krn selain jumlah yg makin besar, juga bunga makin tinggi - bunga jauh lebih tinggi dari bunga utang negara lain."

Dalam utas yang dibuatnya, Prastowo mencoba menjawab tudingan Said Didu. Ia melampirkan sebuah grafik suku bunga SBN 10 tahun. Dari grafik tersebut, tutur Prastowo, tampak bahwa tren suku bunga SBN 10 tahun Indonesia cenderung turun.

<!--more-->

"Dibanding peer countries, kita lebih rendah dari Afrika Selatan dan Brasil," kata Prastowo. Selanjutnya, seiring dengan yield Indonesia yang turun, ia mengatakan kepemilikan asing juga turun dan aliran modal masuk mulai naik. "Ada kepercayaan pasar dan pengelolaan kebijakan moneter dan fiskal yg hati-hati dan terukur. Betul kan Om @msaid_didu?"

Kendati demikian, Prastowo tidak memungkiri bahwa jumlah utang Indonesia mengalami kenaikan. Ia pun melampirkan sebuah gambar yang menyarakan bahwa posisi utang Indonesia pada akhir Juli 2020 adalah sebesar 5.434,86 triliun.

Utang tersebut terdiri dari pinjaman sebesar Rp 838,6 triliun atau 15,43 persen dari total, serta Surat Berharga Negara sebesar Rp 4.596,26 triliun atau 84,57 persen. Prastowo mengatakan jumlah utang tersebut naik lantaran adanya kenaikan defisit fiskal untuk membiayai pandemi.

Dari data yang sama, tercantum bahwa rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia pada akhir Juli 2020 berada pada kisaran 33,63 persen. "Rasionya otomatis naik, tapi semua masih terjaga di level aman," ujar Prastowo.

Baca juga: Mulan Jameela Cecar Bos PLN Soal Utang Rp 694 Triliun

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

14 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

14 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

3 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

4 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya