Bos Jouska Akui Tak Rampungkan Kuliah di Universitas Ma Chung, Alasannya?

Selasa, 1 September 2020 11:45 WIB

Aakar Abyasa Fidzuno. Instagram/@aakarabyasa

TEMPO.CO, Jakarta - CEO PT Jouska Finansial Indonesia alias Jouska Aakar Abyasa Fidzuno akhirnya buka suara mengenai latar belakang pendidikannya yang sempat menjadi perbincangan di media sosial.

Ia mengakui bahwa tidak menyelesaikan kuliahnya di Universitas Ma Chung di Malang, lantaran memilih untuk pindah dan berkiprah di Jakarta. "Sebenarnya lebih ke belum ada waktu saja sih. Mungkin setelah ini akan saya selesaikan semuanya," ujar Aakar saat diwawancarai Tempo, Selasa, 1 September 2020.

Ia mengatakan telah menyelesaikan sebagian besar SKS perkuliahannya di jurusan manajemen, sebelum memutuskan angkat kaki dari Ma Chung. Adapun salah satu mata kuliah yang belum dirampungkan Aakar antara lain adalah Bahasa Mandarin.

Berdasarkan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Aakar, yang sebelumnya bernama Ahmad Fidyani, menjadi mahasiswa Jurusan Manajemen di Universitas Ma Chung pada semester ganjil 2007.

Dari laman tersebut, diketahui bahwa status Aakar di universitas swasta di Malang itu tercatat telah mengundurkan diri sejak 27 Mei 2013. Sedikitnya, ia tercatat telah menyelesaikan 89 SKS perkuliahan hingga semeter 5 di sana.

<!--more-->

Bukan hanya pendidikan S1, Aakar juga mengaku tak menyelesaikan ujian-ujian sertifikasi, meskipun ia mengklaim telah mengambul kelas-kelas tersebut. "Untuk sertifikasi sebenarnya kelas-kelasnya sudah diambil, tapi ujiannya sekali lagi saya memegang teguh prinsip kerja di industri finance itu license of certification," ujarnya.

Jadi misalnya, kata Aakar, untuk menjadi broker saham tidak perlu punya Chartered Financial Analyst alias CFA, melainkan cukup memegang izin Wakil Perantara Pedagang Efek atau WPPE. Lagipula, menurutnya, sertifikasi sejatinya tersedia setiap tahun.

"Kayak beberapa tahun terakhir ada sertifikasi CSA security analyst. Kemudian CTA trading analyst yang dikeluarkan beberapa lembaga sertifikasi. Itu satu proses yang menurut saya endless learning," ujar Aakar. Ia berpandangan ilmu mengenai finansial bisa diperoleh dari mana saja, yang penting ia tidak melanggar perkara lisensi.

Nama Aakar menyeruak menjadi perbincangan masyarakat seiring dengan mencuatnya Kasus Jouska muncul sejak pertengahan Juli lalu. Merebaknya kasus ini di antaranya dimulai dari tak sedikit klien perusahaan perencana keuangan tersebut mengeluhkan kinerja investasinya yang jeblok dengan nilai tak sedikit.

Dalam operasinya, Jouska melakukan kegiatan seperti penasihat investasi sebagaimana dimaksud dalam UU Pasar Modal yaitu pihak yang memberi nasihat (advisory) kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa. Otoritas Jasa Keuangan menemukan Jouska melakukan kerjasama dengan PT Mahesa Strategis Indonesia dan PT Amarta Investa Indonesia dalam pengelolaan dana nasabah seperti kegiatan Manajer Investasi (MI).

Baca juga: Selesaikan Kasus Klien Jouska, Aakar Abyasa Mengaku Telah Gelontorkan Rp 13 M

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

3 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Pasca Pemilu, Analis Ungkap 2 Faktor Fundamental Penentu Arah IHSG ke Depan

22 Februari 2024

Pasca Pemilu, Analis Ungkap 2 Faktor Fundamental Penentu Arah IHSG ke Depan

Kepala riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan dua faktor yang akan lebih menentukan arah pergerakan IHSG Indonesia ke depan pasca Pemilu.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

21 Februari 2024

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

OJK OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp 9,20 triliun.

Baca Selengkapnya

Mirae Asset Prediksi Pasar Saham Menguat pada Semester II 2024, Apa Pemicunya?

25 Januari 2024

Mirae Asset Prediksi Pasar Saham Menguat pada Semester II 2024, Apa Pemicunya?

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis minat investasi masyarakat di pasar saham akan membaik pada semester II tahun ini.

Baca Selengkapnya

Luncurkan RDN Syariah, BSI Dorong Perkembangan Pasar Modal Syariah

18 Januari 2024

Luncurkan RDN Syariah, BSI Dorong Perkembangan Pasar Modal Syariah

Mempercepat pasar modal syariah, BSI berkolaborasi dengan Anggota Bursa Sharia Online Trading System.

Baca Selengkapnya

BEI: Tujuh Perusahaan IPO Selama Sepekan, Dana yang Berhasil Dihimpun Capai Rp 1,33 Triliun

11 Januari 2024

BEI: Tujuh Perusahaan IPO Selama Sepekan, Dana yang Berhasil Dihimpun Capai Rp 1,33 Triliun

BEI menyatakan masih terdapat 29 perusahaan dalam antrean (pipeline) untuk mencatatkan saham di BEI pada 2024.

Baca Selengkapnya

Bursa Efek Targetkan Jumlah Investor Syariah Tembus 1 Juta pada 2024

9 Januari 2024

Bursa Efek Targetkan Jumlah Investor Syariah Tembus 1 Juta pada 2024

Pasar modal syariah di Indonesia menarik. Pertumbuhan investor mencapai 200 persen dalam lima tahun.

Baca Selengkapnya

Ini Deretan Strategi Ganjar - Mahfud Menggenjot Pasar Modal RI

9 Januari 2024

Ini Deretan Strategi Ganjar - Mahfud Menggenjot Pasar Modal RI

TPN memberikan soal gambaran kinerja pasar modal di Tanah Air jika Ganjar - Mahfud terpilih sebagai pemenang dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Jurus Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud Tingkatkan Investor Aktif di Pasar Modal

9 Januari 2024

Ini Jurus Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud Tingkatkan Investor Aktif di Pasar Modal

Bagaimana strategi paslon presiden dan wakil presiden untuk mendorong jumlah investor aktif di pasar modal jika terpilih sebagai pemenang?

Baca Selengkapnya