Gedung BPS di Jakarta. Kredit: Antara News/Dewa Wiguna
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus pada Juni 2020. Sepanjang bulan ini, ekspor Indonesia mencapai US$12,03 miliar dan impor $10,76 miliar.
"Sehingga surplus US$ 1,27 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 15 Juli 2020.
BPS mencatat ekspor meningkat 15,09 persen dibanding ekspor Mei 2020. Ekspor Juni 2020 juga meningkat 2,28 persen dibanding Juni 2019.
Sementara, impor Juni 2020 juga naik 27,56 persen dibandingkan Mei 2020. Namun jika dibandingkan Juni 2019, maka angkanya turun 6,36 persen.
Meski demikian, surplus US$ 1,27 miliar ini lebih rendah dari bulan lalu. Mei 2020, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$ 2,1 miliar.
Kendati mengalami surplus, saat itu Suhariyanto mengatakan kondisi ini masih perlu diwaspadai. Sebab, berdasarkan komponennya, terpantau ekspor mengalami penurunan dan impor turun jauh lebih dalam.
"Kalau kita lihat terciptanya surplus ini kurang menggembirakan karena ekspor mengalami penurunan 28,95 persen. Impornya turun jauh lebih dalam 42,2 persen," ujar dia.
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
6 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
6 hari lalu
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.