SMF Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp 539 Miliar

Reporter

Bisnis.com

Senin, 13 Juli 2020 12:07 WIB

(Kiri kanan) Direktur PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF, Trisnaldi Yulrisman, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, Direktur SMF Heliantopo saat mengelar konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu 10 April 2019. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF siap melunasi pokok serta bunga surat utang korporasi terbitannya yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan obligasi akan jatuh tempo pada esok hari, 14 Juli 2020, ini mencakup Obligasi Berkelanjutan V Tahap I Tahun 2019 Seri A dan Sukuk Mudharabah I Tahap I Tahun 2019.

Nilai total pokok dan bunga obligasi keduanya mencapai Rp 539 miliar. Obligasi Berkelanjutan V Tahap I Tahun 2019 Seri A dengan nilai pokok Rp 428 miliar dan bunga senilai Rp8,91 miliar. Sementara Sukuk Mudharabah I Tahap I Tahun 2019 memiliki pokok sebesar Rp100 miliar dengan bagi hasil senilai Rp2,08 miliar.

"Penerbitan obligasi merupakan upaya dari SMF dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal tersebut merupakan bentuk dukungan SMF untuk ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia," ungkap Ananta dalam keterangannya, Senin, 13 Juli 2020.

Ananta optimistis perusahaannya yang bergerak di pasar pembiayaan perumahan melalui sekuritisasi dan pembiayaan sekunder ini dapat terus memenuhi komitmen membayarkan seluruh kewajiban tepat pada waktunya.

Hal ini tercermin dalam peringkat idAAA untuk korporasi maupun obligasi terbitan SMF dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Peringkat tersebut mencerminkan profil permodalan yang sangat kuat, dengan didukung oleh kualitas aset yang sangat baik serta tingkat dukungan yang sangat kuat dari pemerintah, khususnya terkait regulasi yang akan berdampak pada operasional SMF serta perannya dalam mendukung percepatan pencapaian Program Satu Juta Rumah.

"Peringkat tersebut merupakan peringkat tertinggi yang menandakan kemampuan SMF untuk membayar kewajiban tepat waktu yang sangat kuat, sehingga dapat memberikan rasa aman bagi para investor," katanya.

Sejak 2009 hingga akhir 2019, SMF selaku Special Mission Vehicle (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan RI ini sudah menerbitkan 40 kali surat utang termasuk Surat Berharga Komersial dengan total nilai penerbitan mencapai Rp 34,054 triliun.

Nilai tersebut terdiri dari 29 kali penerbitan obligasi dengan nilai Rp 30,10 triliun, 10 penerbitan Medium Term Note (MTN) dengan nilai Rp 3,83 triliun dan 1 kali penerbitan Surat Berharga Komersial sebesar Rp 120 miliar.

BISNIS

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

5 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

7 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

9 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

21 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya