Indef: Ekonomi Kuartal III 2020 Masih Belum Bisa Tumbuh Positif

Jumat, 10 Juli 2020 14:15 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menilai pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2020 belum bisa tumbuh positif, sejalan dengan penyebaran Covid-19 yang semakin meluas dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan kasus positif baru.

"Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, sumbangannya 45 persen ke PDB, ketiga daerah tersebut didominasi sektor perdagangan. Sementara sektor ini masih terhambat, maka kondisi ekonomi belum akan membaik," katanya, Kamis 9 Juli 2020.

Menurutnya, karena pembatasan sosial berskala besar menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi terhenti pada kuartal II 2020. Di sisi lain, penyaluran bantuan sosial juga masih rendah.

Tauhid mengatakan realisasi belanja kementerian dan lembaga (K/L) pada semester I/2020 pun masih sangat rendah.

Menurutnya, kendala penyerapan anggaran yang masih rendah adalah masalah regulasi. Misalnya proses pengadaan barang dan jasa di tengah pandemi yang masih mengharuskan adanya kegiatan fisik.

Advertising
Advertising

Kemudian, tim di KL yang bekerja secara aktif di situasi bisa dikatakan hanya separuh, sehingga ada hambatan komunikasi dan menyebabkan kinerja menjadi terhambat.

Kendala lainnya, berkaitan dengan data dan informasi, yang dinilai berperan penting di tengah situasi pandemi. Pada saat melakukan program yang sifatnya stimulus, data masih menjadi masalah, msialnya dalam penyaluran bansos dan stimulus UMKM, sehingga eksekusinya menjadi lambat.

Karena itu, dia berpendapat wajar jika pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 diproyeksikan turun lebih dalam dari proyeksi sebelumnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II/2020 diprediksi akan terkontraksi pada kisaran -3,5 persen hingga -5,1 persen.

<!--more-->

Selain itu, dari sisi penerimaan negara yang agak seret. Di sisi lain, kebutuhan besar dan harus menambah defisit. "Hal ini yang memengaruhi belanja. Mungkin juga terjadi kekosongan kas di cash management kita sehingga sedikit terhambat," kata Tauhid.

Menurut Tauhid, pemerintah perlu memberi perhatian pada beberapa hal untuk mempercepat penyerapan anggaran sehingga dapat berkontribusi menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

Pertama, regulasi yang menghambat harus dipercepat. "Situasi pandemi jika tidak ada percepatan maka akan terhambat, adanya Perpres No. 72/2020 bisa memudahkan belanja lebih cepat dari biasanya, misalnya pengadaan tanpa harus pertemuan fisik," katanya.

Lebih lanjut, Tauhid mengatakan karena pemerintah kekurangan dana dan pembiayaan, komitmen Bank Indonesia sangat diperlukan untuk ikut menjadi bagian dalam masalah kekurangan dana.

"BI diharapkan dengan komitmennya berbagi beban bersama dengan pemerintah [burden sharing] bisa menambal defisit APBN," katanya.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

15 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

19 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

19 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

1 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

4 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya