Morgan Stanley Sebut Ekonomi RI Berpeluang Pulih Paling Cepat

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 23 Juni 2020 11:38 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Morgan Stanley memasukkan Indonesia ke dalam kategori kelompok negara Asia di luar Jepang (AxJ) yang berpotensi mengalami pemulihan ekonomi tercepat kedua setelah badai pandemi Covid-19. Selain Indonesia, Filipina, Korea, Taiwan, dan India juga diprediksi mengalami pemulihan ekonomi nasional yang cepat. Sementara kelompok ketiga - yakni Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong - akan kembali pulih pada kuartal kedua 2021.

Menurut proyeksi Morgan Stanley, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pulih pada kuartal keempat tahun ini atau triwulan pertama 2021. Adapun Cina diprediksi menjadi yang pertama pulih pada kuartal ketiga 2020. Namun, Cina tak hanya memimpin pemulihan ekonomi nasional di kawasan Asia, melainkan juga secara global.

"AxJ adalah wilayah yang mungkin kembali ke tingkat PDB pra Covid-19 pada kuartal ketiga 2020 hingga kuartal kedua 2021, mendahului kawasan emerging market (EM) lainnya seperti kawasan Central & Eastern Europe, Middle East and Africa (CEEMEA) dan Amerika Latin," tulis ekonom Morgan Stanley dalam riset yang berjudul 'Asia Economic Mid-Year Outlook', dilansir Selasa 23 Juni 2020.

Kajian Morgan Stanley, ada tiga faktor penting yang mempengaruhi tahapan pemulihan dan seberapa cepat aktivitas ekonomi akan kembali ke tingkat PDB pra-Covid-19. Pertama, bagaimana masing-masing aktivitas ekonomi terpapar pada resesi global dan laju pemulihan global serta tingkat pertumbuhan struktural yang melekat. Kedua, efektivitas respon kelembagaan dalam menangani Covid-19 dan dampaknya terhadap permintaan domestik. Ketiga, sejauh mana pelonggaran kebijakan dilakukan dan ruang atau inisiatif untuk berbuat lebih banyak.

Morgan Stanley juga memperingatkan potensi gelombang kedua pandemi. Namun, menurut lembaga itu, gelombang kedua memiliki potensi untuk bisa dikelola lebih mudah dibandingkan dengan pengalaman penerapan kebijakan sebelumnya.

Berdasarkan pengalaman pembukaan kembali aktivitas ekonomi secara lebih awal, sejumlah negara AxJ seperti Cina, Korea, Taiwan, Hong Kong, Thailand, dan Malaysia telah mampu mengendalikan tingkat kasus harian pada jumlah yang stabil. Pelonggaran kebijakan juga akan membantu AxJ bangkit kembali dengan lebih baik.

Advertising
Advertising

Kajian Morgan Stanley, Cina akan tetap menjadi poin penting dalam rantai pasok global. Tetapi, adanya kebutuhan untuk mendiversifikasi risiko rantai pasokan bisa membuat perusahaan untuk mempertimbangkan opsi melakukan ekspansi secara inkremental di tempat lain seperti di negara AxJ.

BISNIS

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

19 menit lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

16 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya