Ridwan Kamil Yakin Pertumbuhan Ekonomi Jabar Capai 2,5 Persen
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Rahma Tri
Senin, 22 Juni 2020 20:28 WIB
TEMPO.CO, Bandung —Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa sektor perekonomian di wilayahnya sudah mulai bergerak menjelang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). “Kita berharap di akhir Desember, ekonomi Jawa Barat tidak seperti yang terburuk yaitu di bawah nol, tapi kita masih bisa di angka 2-2,5 persen,” kata dia dalam konferensi pers di Bandung, Senin, 22 Juni 2020.
Ridwan Kamil mengakui pertumbuhan ekonomi untuk sejumlah sektor akan terkoreksi akibat pandemi Covid-19. Sektor yang terkoreksi paling tinggi adalah sektor jasa dengan penurunan sebesar 4,8 persen. Disusul selanjutnya adalah sektor industri manufaktur. “Kita hitung (turun) 4,2 persen,” kata dia.
Namun, sektor pertanian diperkirakan paling sedikit mengalami penurunan pertanian, yakni hanya 0,9 persen. Ridwan Kamil berpendapat, relatif bertahannya sektor pertanian di masa pandemi ini menunjukkan masa depan Jawa Barat.
“Pertanian ini tangguh selama Covid , apalagi dikombinasi dengan perdagangan digital, maka ekonomi masa depan menurut saya akan balik lagi ke bidang pertanian, tapi dengan 4.0. Itu masa depan Jawa Barat yang akan kita skenariokan,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, saat in aktivitas perekonomian di Jawa Barat juga sudah mulai terlihat bergerak. “Laporan minggu ini, tingkat lalu-lintas sudah mendekati sebelum PSBB. Jadi artinya pergerakan lalu-lintas orang untuk ekonomi sudah sangat tinggi. Bahkan di beberapa tempat, kemacetan-kemacetan sudah terjadi,” kata dia.
Di sektor wisata misalnya, di Kabupaten Bandung Barat dan Pangandaran, sudah terpantau aktivitas perekonomian dengan penerapan protokol kesehatan di tempat wisata di dua daerah tersebut. “Kita mendapati ekonomi sudah bergerak, monitoring dari kami, protokol-protokol kesehatan, kami sampling di KBB, di Pangandaran, di Kabupaten Bandung,” kata Ridwan Kamil.
Namun, Ridwan Kamil menambahkan, aktivitas wisata masih terbatas bagi warga dari wilayah Jawa Barat sebdiri. “Saya himbau sebelum ada instruksi, yang namanya wisatawan hanya diperbolehkan sementara masih dari wilayah Jawa Barat saja," katanya.
AHMAD FIKRI