Foto udara yang menunjukkan suasana pengerjaan proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, di Jawa Barat, 10 Mei 2020. Proyek kereta cepat ini ditargetkan akan selesai pada 2021. Xinhua/Du YU
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah belum memutuskan keterlibatan mitra baru dalam integrasi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Saat ini, pembicaraan terkait rencana proyek tersebut masih terus berlangsung.
"Sudah dibicarakan untuk survei persiapan. Namun (mitra) integrasi belum (diputuskan)," ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Tranportasi Ridwan Djamaluddin dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 15 Mei 2020.
Sebelumnya, Indonesia berencana membangun dua proyek kereta cepat dengan Cina dan Jepang. Dengan Negeri Tirai Bambu, Indonesia sudah membentuk konsorsium Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) yang beranggotakan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan Beijing Yawan HSR Co.Ltd. KCIC mengerjakan pembangunan kereta cepat jalur Bandung-Surabaya.
Sedangkan dengan investor Jepang, yakni Japan International Cooperation Agency (JICA), Indonesia berencana membangun kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya. Studi sudah dilakukan antara JICA dan Kementerian Perhubungan.
Namun, dua pekan lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan agar megaproyek kereta api cepat Jakarta ke Bandung diintegrasikan atau diperpanjang ke Surabaya. Dengan demikian, belum dipastikan apakah Jepang akan menjadi mitra dalam perpanjangan proyek ini.
"Ini bukan persoalan Jepang atau Cina. Ini urusan dalam negeri," ujar Ridwan.
Menurut Ridwan, saat ini yang paling penting bagi pemerintah adalah membentuk skenario nasional terkait pembangunan infrastruktur ini. Siapa pun nanti mitranya, dia memastikan keputusan yang diambil pemerintah akan menguntungkan negara.
"Yang paling penting efisien dan kalau sudah terbangun, bermanfaat baik bagi masyarakat," ucapnya. Lebih lanjut Ridwan berujar, laporan awal terkait rencana integrasi proyek kereta cepat itu akan disampaikan pada Juli mendatang.
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh
3 hari lalu
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh
Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.
Perdana Beroperasi di Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222 Ribu Penumpang
5 hari lalu
Perdana Beroperasi di Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222 Ribu Penumpang
Kereta Cepat Whoosh mencatat jumlah penumpang dalam operasional perdananya selama masa angkutan lebaran tahun ini mencapai 222.309 orang. Adapun volume pengguna tertinggi per hari mencapai 21.500 penumpang.