IHSG Tembus 5.073, Seluruh Sektor Berkilau

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 8 Juni 2020 12:33 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan di awal pekan ini dengan penguatan signifikan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per pukul 11.30 WIB, indeks menguat 126,20 poin atan 2,55 persen menjadi 5.073,98.

IHSG terpantau terus menanjak sejak awal pembukaan pasar dan melenggang di rentang 4.947,88—5.075,22. Akhirnya, di akhir perdagangan sesi I, IHSG parkir di level 5073,98. Adapun nilai transaksi yang tercatat sepanjang sesi I perdagangan hari ini mencapai Rp 7,78 triliun dengan aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 36,29 miliar.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan perdagangan hari ini diwarnai aksi profit taking akibat harga-harga saham yang mulai naik seiring penguatan IHSG. Adapun, dia menilai pergerakan IHSG yang agresif di awal pekan ini didorong sentimen positif dari membaiknya data tenaga kerja Amerika Serikat di bulan Mei, sehingga menambah optimisme investor akan pemulihan ekonomi.

“Selain itu, menguatnya sebagian besar harga komoditas, kesepakatan OPEC+ untuk memperpanjang pemangkasan produksi sebanyak 9.6 juta per barel hingga akhir Juli,” ujar Mino kepada Bisnis, Senin 8 Juni 2020.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 321 saham menguat, 104 melemah, dan 146 lainnya stagnan. Sementara dari sisi sektoral, seluruh sektor juga menghijau dipimpin oleh sektor finansial yang menguat 3,93 persen.

Advertising
Advertising

Membuntuti sektor finansial, berturut-turut ada sektor agrikultur (3,61 persen), sektor properti (3,24 persen), sektor aneka industri (2,41 persen), dan sektor manufaktur (2,01 persen).

Beberapa saham berkapitalisasi jumbo terpantau diborong asing antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), dan PT Astra International Tbk. (ASII) dengan masing-masing net foreign buy sebesar Rp103,9 miliar, Rp75 milat, dan RP13,5 miliar.

Sebaliknya, sejumlah saham-saham besar yang banyak diborong pada pekan lalu, kini justru ramai-ramai dilego asing. Di antaranta seperti saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. alias TLKM, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI, dan PT Bank Permata Tbk. (BNLI).

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

9 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

1 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

3 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya