TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah saat ini sedang tangguh-tangguhnya. Pekan ini, di tengah persiapan menuju masa New Normal, IHSG sempat menyentuh di atas level 5.000. Sementara rupiah juga telah melejit di level Rp 13 ribu per dolar AS.
Pekan depan pun, Analis Pasar Saham yang juga Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee memprediksi IHSG masih akan kembali menguat. "Kami perkirakan akan konsolidasi menguat dengan support di level 4.851 sampai 5.112," kata Hans kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 6 Juni 2020.
Dalam situasi rupiah menguat dan IHSG yang positif seperti sekarang, investasi di pasar keuangan menjadi pilihan sebagian orang. Musababnya, di saat perekonomian kembali pulih seperti sekarang, investasi di aset aman seperti emas justru banyak ditinggalkan. Hal ini ditunjukkan dengan harga emas yang terpantau kian merosot di tengah moncernya IHSG dan rupiah yang menguat.
Lalu apa saja yang perlu dalam untuk memulai investasi dalam kondisi saat ini? Money Management Expert yang juga co-founder @goodmoneyhabit, Simson Johanes M. Sinaga memberikan sejumlah penjelasan kepada Tempo. Dalam menentukan investasi, pertanyaan pertama adalah why atau apa tujuan kita berinvestasi.Kemudian barulah how.