Ketegangan di AS Meningkat, Harga Emas Diprediksi Kian Melesat

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 2 Juni 2020 06:00 WIB

Warga menerima uang tunai setelah menjual perhiasannya di sebuah toko emas di Bangkok, Thailand, 16 April 2020. Harga emas di Thailand mencapai level tertinggi sejak 2012. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan situasi mutakhir Amerika Serikat yang kian memanas, harga emas diperkirakan akan semakin melejit. Berdasarkan data Bloomberg, Senin 1 Juni 2020, waktu New York, harga emas di pasar spot naik 0,48 persen ke level US$ 1.738,5 per troy ounce.

Meningkatnya ketegangan di Amerika Serikat ini dipicu dua faktor, gelombang demonstrasi dan data perekonomian yang mengecewakan. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Paman Sam di hadapan enam mata uang utama dunia lainnya turun 0,33 persen ke posisi 98.0170.

Laporan Bloomberg, level harga emas saat ini hampir menyamai posisi tertinggi sepanjang Mei 2020 di posisi US$ 1.756 per troy ounce (15 Mei 2020). Dalam periode tahun berjalan (year to date), harga emas telah terkerek 15 persen. Emas sebagai aset investasi aman (safe haven) pun akan diburu saat situasi dipenuhi ketidakpastian.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, harga emas berpotensi naik dalam jangka pendek karena pelemahan dolar AS setelah data ekonomi AS tidak terlalu menggembirakan, bahkan mengecewakan. Selain itu, kerusuhan yang merebak di sejumlah kota menyusul kematian George Floyd dan langkah pemerintah Donald Trump untuk mengeliminasi hak khusus Hong Kong juga menjadi sentimen pergerakan harga emas.

“Fokus hari ini tertuju ke data ISM Manufacturing PMI AS yang dirilis pukul 21:00 WIB,” ujar Faisyal seperti dilansir dari publikasi Monex Investindo Futures, Senin 1 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Menurut Faisyal, secara teknikal harga emas masih akan cenderung naik selama harga bertahan di atas level US$ 1.730 per troy ounce. Level tersebut merupakan area indikator moving average 50.

Sementara itu, level resisten atau batas atas kenaikan harga berada di posisi US$ 1.750. Jika harga menembus level itu, harga emas berpotensi naik ke level US$ 1.763 sebelum menargetkan resisten kuat di US$ 1.780.

Adapun jika bergerak turun, level support atau batas bawah penurunan terdekat berada di level US$ 1.730. Bila menembus ke bawah dari level tersebut, harga emas berpotensi turun ke level US$ 1.717.

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

8 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

9 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

10 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

11 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

14 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

14 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

14 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

15 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

15 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Turun Seribu jadi Rp 1.325.000 per Gram

16 jam lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Turun Seribu jadi Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun seribu menjadi Rp 1.325.000 per gram.

Baca Selengkapnya