Hingga Akhir April, BNI Relaksasi Kredit Hingga Rp 69,8 Triliun

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Selasa, 19 Mei 2020 20:57 WIB

ATM sepeda motor BNI di jalan Margonda Raya, Depok. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Realisasi restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh PT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI hingga 30 April 2020 telah mencapai Rp 69,8 triliun. Relaksasi kredit itu diberikan kepada 103.447 debitur yang terdampak pandemi virus corona atau Covid-19.

Nilai restrukturisasi itu meningkat drastis jika dibandingkan total relaksasi kredit pada akhir Maret 2020 yang sebesar Rp 6,2 triliun bagi 3.884 debitur. "Restrukturisasi kredit yang diberikan kepada debitur terdampak COVID-19 tersebut dilakukan dengan merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11 Tahun 2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019," kata Direktur Tresuri dan Internasional BNI, Putrama Wahju Setyawan saat paparan kinerja BNI secara virtual, Selasa 19 Mei 2020.

Adapun total relaksasi kredit telah diberikan tersebut, terbagi dalam beberapa sektor, antara lain yang terbesar terdampak seperti perdagangan, restoran, dan hotel, sebesar 38,4 persen atau Rp 26,8 triliun. Kemudian sektor perindustrian 18,4 atau Rp 12,8 triliun. Lalu untuk sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi sebanyak Rp 11,3 triliun atau 16,2 persen.

Sedangkan berdasarkan segmentasi, untuk segmen kecil dengan realisasi restrukturisasi sebesar Rp 27,4 triliun bagi 74.940 debitur atau 39,3 persen dari total restrukturisasi hingga April 2020. Lalu bagi segmen besar atau korporasi sebanyak 53 debitur dengan nominal Rp 19,9 triliun, dan segmen menengah 583 debitur dengan Rp 16,7 triliun.

"Asesmen terhadap debitur dilakukan secara kasus per kasus agar sesuai dengan kemampuan keuangan atau arus kas debitur. Skema restrukturisasi itu dapat diberikan dalam bentuk penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu kredit, penundaan pembayaran angsuran pokok, atau kombinasinya," tutur Putrama.

Sementara itu, Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BNI Tambok P. Setyawati mengatakan, sebenarnya potensi debitur yang terdampak oleh pandemi Covid-19 mencapai 495.834 orang. "Tentunya akan tetap berjalan dan kita review karena kondisi di lapangan ini sangat cepat kali berubahnya," tuturnya.

Dari total debitur sebanyak itu, kata dia, potensi kredit yang ingin mendapatkan kelonggaran mencapai Rp 146,7 triliun. Jumlah tersebut, terdiri dari empat segmen, yakni korporasi senilai Rp 51,2 triliun, menengah sekitar Rp 26 triliun, segmen kecil sebanyak Rp 58,5 triliun, dan kredit consumer capai Rp 10,8 triliun.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 menit lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

1 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

2 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

4 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

5 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

5 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

8 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya