Stimulus Ekonomi yang Efektif dan Tidak Efektif Versi Apindo

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 13 Mei 2020 12:08 WIB

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi Sukamdani menyoroti efektifitas sejumlah stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah untuk menangani virus corona Covid-19. Salah satunya, untuk stimulus pada Pajak Penghasilan Pegawai atau PPh 21.

Ia menilai insentif itu kurang efektif lantaran diberikan dengan batasan gaji maksimum Rp 200 juta per tahun atau Rp 16,67 juta per bulan. Di sisi lain, saat ini mayoritas pekerja menerima gaji kurang dari gaji normal.

"Average di sektor pariwisata boleh dibilang malah di bawah 50 persen, jadi dikasih ini juga percuma karena jumlah yang dapatnya rendah," ujar dia dalam diskusi daring, Rabu, 13 Mei 2020. "Jadi, pemerintah menulis Rp 70,1 triliun itu sebetulnya cuma di atas kertas saja tapi kenyataannya tidak dirasakan manfaatnya khususnya oleh pekerja kita."

Selanjutnya, stimulus PPh 22 untuk impor juga dinilai kurang efektif. Pasalnya, saat ini impor relatif kecil, tidak seperti bisa, dan relatif turun tajam. Hal sama juga pada PPh 25 untuk badan. Ia mengusulkan agar angsuran pajak dibebaskan karena dunia usaha diperkirakan akan rugi tahun ini.

"Jadi, kalau rugi ujung-ujungnya pasti enggak bayar PPh 25, karena aturan pajak kita diharuskan membayar angsuran sesuai kinerja tahun lalu maka nantinya kalau kita membayar 70 persen ini diujung pasti kita akan lebih bayar," ujar Hariyadi.

Dia juga menilai program kartu prakerja pemerintah kurang pas untuk mengatasi kondisi saat ini. Pasalnya, saat ini masyarakat dinilai belum membutuhkan pelatihan melainkan lebih butuh bantuan langsung tunai.

"Ini juga jadi masalah karena dia open registration, semua orang bisa mendaftar, akhirnya yang terdampak enggak dapat dan ini banyak keluhan dari pekerja kami akhirnya mereka enggak dapat," ujar dia.

Meski demikian, Hariyadi melihat masih ada kebijakan stimulus pemerintah yang efektif, misalnya soal relaksasi dari Otoritas Jasa Keuangan yang bisa memberi kelonggaran bagi debitur untuk menjadwalkan utangnya kepada lembaga keuangan. Hanya saja, masih ada persoalan bagi lembaga keuangan dengan likuiditas terbatas, sehingga proses penjadwalan berjalan alot.

Selain itu, Surat Edaran Menteri Perindustrian yang memperbolehkan industri beroperasi dengan mengajukan surat izin operasi dan mobilitas melalui daring dinilai cukup baik untuk perekonomian. Begitu pula dengan SE Menteri Ketenagakerjaan tentang THR, yang membantu perusahaan untuk bisa bernegosiasi dengan pekerjanya.

Pada 18 Maret lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan selain difokuskan untuk sektor kesehatan, stimulus corona akan menjangkau jaring sosial. Dengan demikian, aliran bantuan itu nantinya akan memaksimalkan segala saluran yang dimiliki pemerintah untuk menjangkau rakyat kecil.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

4 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya