Covid-19, Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Level Waspada

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Senin, 11 Mei 2020 11:26 WIB

Menkeu Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait laporan APBN 2019 di Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. Menkeu menyatakan realisasi APBN 2019 masih terarah dan terkendali meskipun terjadi defisit sebesar Rp353 triliun atau sebesar 2,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Stabilitas sistem keuangan Indonesia hingga akhir Triwulan I 2020 telah memasuki level waspada akibat Covid-19. Situasi ini memburuk dibandingkan periode sebelumnya, yaitu pada triwulan IV 2019 yang masih terkendali.

“Dari hampir semua indikator yang ada di dalam masing-masing KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan),” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Senin, 11 Mei 2020.

Status waspada ini sebenarnya sudah disampaikan Sri Mulyani dalam beberapa rapat kabinet. Sehingga, kondisi ini pula yang kemudian menjadi latar belakang lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2020 alias Perpu Corona.

Meski memasuki level waspada, Sri Mulyani menyebut stabilitas sudah mulai kembali hingga Mei 2020 ini. Namun, penilaian untuk Triwulan II belum akan disampaikan saat ini.

Hanya saja, Sri Mulyani meyakini pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2020 masih akan melanjutkan tren penurunan. Sebab, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin dilakukan di banyak daerah.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Sepanjang Triwulan I 2020, pertumbuhan ekonomi pun juga menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pertumbuhannya hanya 2,97 persen. Pertumbuhan triwulan terendah sejak 2001. “Ini diperkirakan akan berlanjut ke Triwulan II,” kata Sri Mulyani.

Perpu Covid-19 sendiri diterbitkan karena pemerintah menilai situasi Covid-19 sudah termasuk kegentingan yang memaksa. Perpu ini berlaku mulai 31 Maret 2020. Salah satunya isinya pemberian kewenangan kepada Bank Indonesia (BI) untuk membeli surat utang di pasar perdana.

Sampai hari ini, Sri Mulyani menyebut mekanisme yang ada dalam Perpu Covid-19 ini juga berjalan. Hari ini, Ia mendapat laporan soal realisasi MoU antara pemerintah dan BI dalam pembelian surat utang negara.

Hingga 5 Mei 2020, total nilai lelang surat utang negara konvensional maupun syariah dan aksi BI lainnya telah mencapai Rp 11,5 triliun. Secara volumenya, nilai ini turun. “Karena ternyata cash pemerintah masih cukup baik,” kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

2 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

2 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

20 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya