Akibat Harga Minyak, Penerimaan dari Migas Diprediksi Jeblok

Selasa, 28 April 2020 18:13 WIB

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto saat berkunjung ke Kantor Tempo, Jakarta, 12 Juli 2019. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Penerimaan negara dari sektor hulu minyak dan gas (migas) diprediksi jeblok pada tahun 2020. Setidaknya ada faktor yang menyebakan merosotnya penerimaan negara di sektor tersebut, antara lain turunnya konsumsi migas selama wabah Virus Corona, anjloknya harga minyak, serta fluktuasi nilai tukar belakangan ini.

"Untuk penerimaan negara, kami proyeksikan gross revenue hulu migas dari US$ 32 miliar menjadi US$ 19 miliar," ujar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi alias SKK Migas Dwi Soetjipto dalam rapat bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 28 April 2020.

Kondisi ini juga membuat SKK Migas dan Kontraktor KKS memperkirakan rata-rata produksi minyak pada tahun 2020 sebesar 725.000 bph dan gas bumi sebesar 5.727 mmscfd. Angka itu turun ketimbang target awal 735.000 bph untuk minyak dan 5.959 mmscfd.

Pelbagai situasi yang menimpa sektor migas itu juga menyebabkan sejumlah aktivitas operasional terimbas. Misalnya saja terjadinya penundaan planned shutdown di Lapangan Banyu Urip dan Tangguh, program kerja ulang dan perawatan di CPL Petrochina, OSES; serta kegiatan P&A sumur di Conoco Phillips.

Belum lagi penundaan pengeboran serta kerja ulang dan perawatan sumur di EMP Malacca Strait Mont'dor Tungkal; Medco Rimau; Natuna & South Sumatra; Camar Resources; Petrochina; POD Arung Nowera; dan lainnya. "Juga potensi mundurnya proyek Merakes ke tahun 2021 dan beberapa proyek yang akan onstream di tahun 2020 namun masih akan selesai tahun ini," ujar Dwi.

Dari sisi permodalan, SKK Migas juga memperkirakan bakal ada penurunan investasi di sektor hulu minyak dan gas pada tahun ini. "Kami masih memantau, dalam diskusi bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kami memperkirakan akan ada penurunan sekitar US$ 2 miliar," ujar Dwi.

Pada 2020, target investasi di sektor hulu migas adalah sebesar US$ 13,8 miliar atau sekitar Rp 207 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp 15.000 per dolar AS. Namun, Dwi mengatakan hingga triwulan I 2020 realisasi investasi hulu migas baru sekitar US$ 2,87 miliar atau sekitar Rp 43,05 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS).

Apabila dipersenkan, capaian investasi pada tiga bulan pertama tahun ini baru mencapai 21 persen dari target total. "Saat ini kami sedang memantau bagaimana perkembangan selama satu tahun dengan berbagai situasi yang ada."

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

9 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

9 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

13 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

13 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

6 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya