Ini Profil Amartha, Startup Andi Taufan yang Mundur dari Stafsus

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 24 April 2020 18:57 WIB

Andi (32 tahun) merupakan lulusan Harvard Kennedy School dan CEO salah satu lembaga keuangan mikro PT Amartha. Ia dikenal bergerak di dunia entrepreneur dan banyak meraih penghargaan atas inovasinya, termasuk atas kepeduliannya, terhadap sektor-sektor UMKM. Blog.amartha.com

TEMPO.CO, Jakarta - Andi Taufan Garuda Putra telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo pada Jumat 24 April 2020. Pengunduran dirinya sebagai stafsus Jokowi telah disetujui Presiden.

Sebelum mengundurkan diri sebagai Stafsus Jokowi, Andi sempat menuai polemik karena menggunakan kop surat Sekretariat Kabinet untuk menyurati seluruh camat di Indonesia. Dalam surat itu, meminta para camat membantu perusahaannya PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), untuk mendata dan melakukan edukasi kepada masyarakat di pedesaan, terkait kebutuhan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Puskesmas.

Tindakan Andi tersebut pun menuai protes dan kritik dari masyarakat. Dia dinilai sengaja memanfaatkan posisinya di lingkaran Istana. Kritik itu tak pudar kendati dia telah meminta maaf dan mendapat teguran keras dari Istana.

Untuk diketahui, sebelum menjadi Stafsus Presiden, Andi Taufan Garuda Putra adalah CEO dari Amartha, sebuah perusahaan rintisan atau startup teknologi finansial (tekfin/fintech) asal Indonesia. Adapun, Amartha didirikan sejak 2010 oleh Andi Taufan. Saat awal berdiri, perusahaan ini masih berbentuk lembaga keuangan mikro.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini berkembang dan resmi bertransformasi menjadi perusahaan fintech peer to peer lending pada 2016 dan telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Dikutip dari laman resminya, Amartha telah menyalurkan pendanaan hingga Rp 2,38 triliun dan memberdayakan 502.852 pengusaha mikro. Perusahaan ini pun tergolong memiliki tren kegagalan pengembalian pinjaman yang sangat rendah, di mana TKB 90 mencapai 99,49 persen.

Advertising
Advertising

Bisnis rintisan atau startup ini memiliki fokus pembiayaan yang diarahkan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta perempuan terutama di pedesaan. Dalam keterangan di laman resminya, para pendana Amartha pun mendapatkan keamanan atau manajemen risiko dengan implementasi upaya sistem tanggung renteng, dengan potensi keuntungan hingga 15 persen per tahun. Di sisi lain, besaran pinjaman yang diberikan Amartha berkisar antara Rp 3 juta sampai Rp 15 juta dengan tenor enam bulan hingga satu tahun.

Berdasarkan catatan Bisnis, Amartha sejauh ini berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$ 10 juta melalui empat seri pendanaan. Sejumlah investor dan perusahaan modal ventura yang terlibat pendanaan ke Amartha antara lain Mid Plaza Holding, Mandiri Capital Indonesia, Beenext, SBI Holding, Bamboo Capital Partners, UOB Venture Management dan Line Ventures.

Kendati telah mendapatkan sejumlah pendanaan, Amartha menyatakan masih cenderung memfokuskan diri untuk berekspansi di dalam negeri. Sumatera merupakan salah satu daerah yang disasar oleh Amartha untuk berekspansi selain di Pulau Jawa.

BISNIS

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

17 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

3 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

3 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

5 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

6 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya