Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Triwulan I 2020 Tumbuh 4,6 Persen

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Jumat, 17 April 2020 15:26 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) mengacungkan jempolnya saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 19 Februari 2020. DPR menyetujui Menteri Keuangan mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2020 masih berada di atas 4 persen. Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi di tengah wabah Covid-19 ini masih di kisaran 4,5 sampai 4,6 persen.

“Karena Januari sampai Februari 2020, masih ada cukup momentum pemulihan ekonomi dari 2019 yang cukup lemah,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers online di Jakarta, Jumat, 17 April 2020.

Meski demikian, Sri Mulyani mengakui angka ini tetap lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu yang sekitar 5,07 persen. Menurut dia, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kinerja ekonomi triwulan I 2020 masih bisa berada di atas 4 persen. Salah satunya karena kinerja sektor konsumsi dan investasi masih positif sepanjang Januari dan Februari 2020. Baru pada minggu kedua Maret 2020, kinerjanya mulai tertekan.

Selain itu pada Rabu, 15 April 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat ekspor sepanjang triwulan I 2020 masih tumbuh 2,91 persen. Nilai ekspor naik dari US$ 40,61 miliar pada triwulan I 2019 menjadi US$ 41,79 miliar pada triwulan I 2020. Lalu, neraca perdagangan pun juga masih bisa surplus US$ 2,62 miliar sepanjang Januari hingga Maret 2020.

Akan tetapi, Sri Mulyani mengatakan angka proyeksi 4,5 sampai 4,6 ini tidak mencerminkan tren ke depan. Sehingga, ia pun meyakini angka pertumbuhan ini akan berubah sangat cepat pada triwulan II 2020. Ini adalah dampak dari berlanjutnya kebijakan Work From Home (WFH) dan meluasnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait wabah corona.

Advertising
Advertising

Oleh sebab itu, Sri Mulyani masih akan melihat apakah dampak ekonomi beberapa bulan ke depan. Apakah akan berlangsung sampai triwulan II saja, lalu mulai membaik pada triwulan III 2020, atau masih akan stagnan sampai akhir tahun. “Ini yang sulit untuk bikin forecast tahun ini,” kata dia.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

22 menit lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

14 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya