TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan alasan banyaknya negara yang mulai antre meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF).
Dia mengungkapkan gejolak di pasar keuangan membuat investor dan pelaku pasar panik. Alhasil, investor memilih untuk memegang safe haven. Kondisi ini memicu capital outflow dari berbagai negara, terutama emerging countries.
"Ini yang menyebabkan banyak negara minta bantuan IMF karena semua negara tertekan balance of payment dan cadangan devisanya," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat, 17 April 2020.
Sebelumnya, IMF menyatakan 100 dari 189 anggota IMF, yang separuhnya adalah negara berpenghasilan rendah, kini telah menghubungi pemberi pinjaman global itu untuk mendapatkan dana darurat.
Sejauh ini, IMF baru menyediakan dana bantuan pinjaman sebesar US$ 1 triliun untuk membantu negara anggota dalam menangani pandemi virus corona Covid-19.
Akan tetapi, Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath menilai akan lebih banyak lagi dana diperlukan bila krisis mencapai negara-negara berkembang.
BISNIS