TEMPO Interaktif, Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Agustus 2008 sebesar 0,51 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 111,59 pada Juli 2008 menjadi 112,16 Agustus lalu. Adapun inflasi Januari-Agustus 2008 sebesar 9,4 persen, sedangkan inflasi Agustus 2007-Agustus 2008 sebesar 11,85 persen.

Dari pemantauan BPS atas 66 kota, sebanyak 60 kota mengalami inflasi dan hanya 6 kota yang deflasi. Inflasi tertinggi di Mamuju 3,21 persen dan inflasi terendah Pematang Siantar 0,02 persen. Adapun deflasi tertinggi di Kupang 0,97 persen dan terendah Kendari 0,06 persen.

"Perkembangan harga berbagai komoditas bulan Agustus secara umum menunjukkan kenaikan," papar Kepala BPS Rusman Heriawan di kantornya, hari ini.

Lima besar komoditas penyumbang inflasi Agustus lalu adalah ikan segar, daging ayam ras, telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga terutama elpiji, dan biaya sekolah Sekolah Menengah Atas. Adapun komoditas yang menghambat inflasi alias mengalami deflasi adalah emas perhiasan, bawang merah, bensin, jeruk, cabe merah, dan minyak goreng.

Rusman menilai, kondisi tahun ini relatif lebih baik tahun lalu. Dia menjelaskan, tingkat inflasi Agustus 2007 sebesar 0,75 persen. Dua bulan kemudian dari itu masih tinggi yakni berturut-turut 0,80 persen dan 0,79 persen.

Harun Mahbub