India Lockdown, Bos Bulog Curhat Kesulitan Impor Daging Kerbau

Kamis, 9 April 2020 21:04 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melepas 20 truk untuk operasi pasar wilayah DKI Jakarta dari Kantor Pusat Perum Bulog, Senin, 23 September 2019. TEMPO/Eko Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik atau Bulog Budi Waseso melaporkan kendala perseroan untuk melakukan impor daging kerbau dalam rangka menambah pasokan daging menjelang bulan Ramadan. Pria yang biasa disapa Buwas itu mengatakan impor itu kini sulit dilaksanakan lantaran India sebagai negara pemasok daging kerbau ke Tanah Air, kini sedang lockdown akibat wabah Virus Corona alias Covid-19.

Sebenarnya, kata Buwas, rencana untuk mengimpor daging kerbau telah diajukan sejak Januari lalu. Bahkan perkara impor daging kerbau itu pun sudah dibahas dan diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Namun, izin impor kala itu tak kunjung keluar.

"Izin tersebut baru diberikan ketika telah terjadi wabah Covid-19," ujar Buwas dalam rapat bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 9 April 2020. Pasca terjadinya wabah Corona di seluruh dunia, India pun melakukan lockdown. Imbasnya, impor daging dari sana pun terhambat.

Upaya Buwas mendatangkan daging kerbau tak berhenti di sana. Ia mencoba untuk membeli daging kerbau dari Malaysia, yang juga mengimpor dari India. "Daging itu stuck di sana tidak bisa digunakan karena di-lockdown," ujar dia. Malaysia pun, tutur dia, tidak berani mengeluarkan stok itu lantaran ada aturan dari negaranya.

Buwas menegaskan bahwa upaya mengimpor daging kerbau itu menjadi terhambat lantaran keterlambatan pada perizinan. Ia juga tidak mengantisipasi akan adanya wabah Covid-19 yang berimbas kepada pengiriman pangan tersebut. "Jadi terus terang mengenai daging kerbau ini kami tidak dapat mendatangkan, karena jujur di sana India tidak bisa lagi."

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah membuka impor 100.000 ton daging kerbau yang ditugaskan kepada Perum Bulog untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging dalam negeri. Kebijakan membuka keran impor daging kerbau ini diputuskan dalam rapat koordinasi pangan di Kantor Kemenko Perekonomian pada Jumat ini, 6 Maret 2020 antara lain bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Perum Bulog.

Kala itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog Bachtiar mengatakan penugasan dengan kuota 100.000 ton daging kerbau ini diberikan untuk importasi dalam kurun waktu 1 tahun. Sementara itu, impor yang akan dilakukan dalam waktu dekat, yakni sebesar 25.000 ton daging kerbau dari India guna memenuhi kebutuhan konsumsi pada Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah yang jatuh April-Mei 2020.

ANTARA

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

2 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

3 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya