Erick Thohir Buka Daftar BUMN yang Terdampak Corona

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Jumat, 3 April 2020 19:25 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BNPB Doni Munardo kenalkan 'Salam Corona' guna meminimalisir potensi penyebaran virus corona (Covid-19) saat melakukan inpeksi di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis 12 Maret 2020. EKO WAHYUDI l Tempo.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan bahwa kementeriannya telah melakukan pemetaan perusahaan pelat merah mana saja yang terkena dampak wabah virus Corona alias COVID-19. Salah satu sektor yang terdampak, tutur dia, adalah perbankan pelat merah.

"Kami mengantisipasi adanya kenaikan NPL (non performing loan atau kredit macet) pada Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara)," ujar Erick Thohir dalam rapat virtual bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat, 3 April 2020. Adapun bank BUMN yang masuk ke Himbara adalah Mandiri, BNI, BRI, dan BTN.

Erick memperkirakan, kredit macet di Himbara bakal melambung lantaran adanya kebijakan pelonggaran angsuran kredit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah, serta melesunya kinerja industri. "Ini pasti ada peningkatan NPL di Himbara."

Selain sektor perbankan, Erick mengatakan perusahaan sektor energi seperti PLN dan Pertamina juga akan terganggu kinerja keuangannya lantaran adanya pelemahan kurs rupiah belakangan ini. Pasalnya, PLN memiliki surat utang sebesar Rp 350 triliun yang sebagian besar berdenominasi dolar AS.

<!--more-->

Sementara, Pertamina juga mengimpor minyak dengan dolar, tapi menjual dalam rupiah. "Karena itu kemarin kami sudah rapat untuk memastikan cashflow mereka agar jangan sampai merah," ujar Erick.

Sektor lain yang juga terhantam dampak Virus Corona adalah pariwisata. Adapun perusahaan yang masuk ke sektor ini antara lain Angkasa Pura, Garuda Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, Pelindo, ASDP Ferry, dan Pelni. Erick memproyeksikan keuangan perusahaan ini akan negatif pada tahun ini. "Ini bisa memberatkan."

Karena itu, Erick memperkirakan setoran dividen pada 2020 bakal meleset dari target yang dijanjikan. Dengan kondisi saat ini, ketika perekonomian terdampak wabah Virus Corona alias COVID-19, Erick mengatakan target setoran dividen 2020 tak bakal tercapai, begitu pula dengan tahun 2021. Ia berharap kinerja perseroan akan stabil kembali pada 2022.

"Sebelumnya kami sangat optimistis untuk menjanjikan dividen yang terus meningkat bahkan dua kali, tapi dengan kondisi saat ini sejujurnya untuk dividen tahun 2020 pun kemungkinan kami meleset," ujar Erick Thohir.

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

14 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

21 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

1 hari lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya