Corona, Penumpang Pesawat Internasional Tinggal 1,1 Juta Orang
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rahma Tri
Rabu, 1 April 2020 13:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selama wabah corona meluas di luar negeri, jumlah penumpang pesawat rute internasional tercatat mengalami penurunan signifikan selama Februari 2020. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS, jumlah penumpang pesawat ke dan dari luar negeri tinggal 1,1 juta orang.
"Jumlah penumpang itu turun sebanyak 33,04 persen dibandingkan dengan Januari 2020," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam siaran langsungnya, Rabu, 1 April 2020.
Suhariyanto mengatakan penurunan jumlah penumpang pesawat paling tajam terjadi di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, yang mencapai 34,09 persen. Sedangkan penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, mencapai 33,04 persen; Bandara Internasional Soekarno Hatta-Banten 29,00 persen; dan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, sebanyak 27,21 persen.
Meski terjadi penurunan penumpang pesawat di sebagian besar bandara, justru ada tren kenaikan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makasar. Pergerakan penumpang pesawat di bandara itu tercatat baik tipis sebesar 5,92 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tak terpengaruh oleh isu penyebaran virus corona.
Adapun untuk penumpang pesawat rute domestik, jumlah penurunan pergerakannya belum setajam rute internasional. Suhariyanto merincikan, jumlah penumpang domestik pada Februari adalah sebanyak 5,8 juta persen alias turun 8,08 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Penurunan penumpang pesawat ini terjadi di semua bandara domestik. Terbesar terjadi di Bandara Internasional Ngurah Rai mencapai 23,39 persen. Diikuti oleh Bandara Kualanamu 21,19 persen, Bandara Juanda 13,36 persen, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar 11,22 persen. Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, penurunan penumpang domestik hanya tercatat 3,04 persen.
Meski demikian, ia memprediksi jumlah penurunan lebih signifikan akan terjadi pada Maret 2020. Penurunan cukup dalam diperkirakan terjadi karena sentimen virus corona atau Covid-19 telah meluas dan beberapa maskapai menutup sementara layanan angkutan penumpang.