Corona, Penumpang Pesawat Internasional Tinggal 1,1 Juta Orang

Rabu, 1 April 2020 13:13 WIB

Pesawat-pesawat penumpang dari maskapai Lufthansa diparkir di landasan pacu yang ditutup sementara, guna menanggulangi penyebaran Virus Corona di bandara di Frankfurt, Jerman 24 Maret 2020. REUTERS/Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Jakarta - Selama wabah corona meluas di luar negeri, jumlah penumpang pesawat rute internasional tercatat mengalami penurunan signifikan selama Februari 2020. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS, jumlah penumpang pesawat ke dan dari luar negeri tinggal 1,1 juta orang.

"Jumlah penumpang itu turun sebanyak 33,04 persen dibandingkan dengan Januari 2020," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam siaran langsungnya, Rabu, 1 April 2020.

Suhariyanto mengatakan penurunan jumlah penumpang pesawat paling tajam terjadi di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, yang mencapai 34,09 persen. Sedangkan penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, mencapai 33,04 persen; Bandara Internasional Soekarno Hatta-Banten 29,00 persen; dan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, sebanyak 27,21 persen.

Meski terjadi penurunan penumpang pesawat di sebagian besar bandara, justru ada tren kenaikan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makasar. Pergerakan penumpang pesawat di bandara itu tercatat baik tipis sebesar 5,92 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tak terpengaruh oleh isu penyebaran virus corona.

Adapun untuk penumpang pesawat rute domestik, jumlah penurunan pergerakannya belum setajam rute internasional. Suhariyanto merincikan, jumlah penumpang domestik pada Februari adalah sebanyak 5,8 juta persen alias turun 8,08 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Penurunan penumpang pesawat ini terjadi di semua bandara domestik. Terbesar terjadi di Bandara Internasional Ngurah Rai mencapai 23,39 persen. Diikuti oleh Bandara Kualanamu 21,19 persen, Bandara Juanda 13,36 persen, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar 11,22 persen. Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, penurunan penumpang domestik hanya tercatat 3,04 persen.

Meski demikian, ia memprediksi jumlah penurunan lebih signifikan akan terjadi pada Maret 2020. Penurunan cukup dalam diperkirakan terjadi karena sentimen virus corona atau Covid-19 telah meluas dan beberapa maskapai menutup sementara layanan angkutan penumpang.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

4 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya