Darurat Corona, Peretail Genjot Penjualan Online
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Senin, 23 Maret 2020 07:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul masa darurat corona yang membuat masyarakat lebih banyak menjalankan aktivitas dari rumah, peretail di mal mulai meningkatkan penjualan secara online. Langkah ini sekaligus untuk menekan kunjungan ke toko, seiring perluasan pembatasan mobilitas di wilayah DKI Jakarta yang berlaku mulai hari ini, Senin 23 Maret 2020.
"Belanja apa pun tetap bisa, karena dapur kami tetap beroperasi. Hanya saja memang kunjungan ke mal berkurang drastis jadi kami beralih ke daring," kata Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah kepada Bisnis, Ahad 22 Maret 2020.
Penurunan kunjungan mal ini pun dibenarkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan. Dia mengatakan penurunan retail terjadi merata secara nasional dan amat terasa di kota-kota dengan kasus Covid-19 yang tercatat besar. "Penurunan setiap kunjungan di mal berbeda-beda. Namun perkiraan saya ada penurunan sampai 90 persen," kata Stefanus saat dihubungi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 60/SE/2020 yang berisi perintah penutupan sementara tempat-tempat rekreasi dan hiburan sebagai bagian dari upaya pengendalian penyebaran Covid-19. Lokasi pusat keramaian ini pun diimbau untuk disterilkan dengan cairan desinfektan dan melakukan sosialisasi kepada karyawan tentang pencegahan corona.
Adapun bagi perusahaan yang tidak dapat menghentikan total kegiatan perkantorannya, perusahaan diminta mengurangi kegiatan tersebut sampai batas minimal. Perusahaan diminta mendorong sebanyak mungkin karyawan untuk bekerja dari rumah.
<!--more-->
Perluasan imbauan bekerja dari rumah ini pun berimbas pada peningkatan pembelian produk secara daring. Kondisi ini pun dilihat para pelaku usaha untuk meningkatkan pemasaran produk di kanal-kanal daring demi mengkompensasi kunjungan langsung yang menurun di toko-toko.
Potensi pemesanan produk secara daring seiring semakin luasnya pemberlakuan sistem kerja dari rumah disebut Senior Vice President of Trade Partnership Blibli Fransisca Krisantia perlu diiringi dengan jaminan operasional pengiriman serta peningkatan standar operasional prosedur sanitasi di jejaring pengiriman.
"Peningkatan SOP termasuk contactless shipping, atau pengiriman tanpa kontak, guna mengurangi kontak langsung antara kurir dan pelanggan. Tanda tangan elektronik yang seharusnya dilakukan saat pelanggan menerima paket pun telah diganti dengan pengambilan foto oleh kurir. Blibli juga menjamin kebersihan dan kesehatan kurir dengan mewajibkan penggunaan masker dan sarung tangan saat bertugas," ujar Fransisca dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.
Platform dagang elektronik ini pun mencatat bahwa perubahan situasi telah mempengaruhi tren yang berkaitan dengan jenis-jenis produk yang dicari dan dibeli oleh pelanggan. Setelah pemerintah resmi mengumumkan kasus Covid-19 pertama, peningkatan pertumbuhan terlihat pada produk sanitasi, makanan ringan, serta makanan instan.
"Kami sudah bekerja sama dengan Gojek, Grab, dan platform dagang-el untuk menjual barang kami secara daring. Kami gencarkan promosinya. Jika WFH silakan pesan melalui daring, kami akan kirim," ujar Budihardjo.
BISNIS