Kadin Minta Pemerintah Perkuat Lobi Pasca Stimulus Ekonomi II

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 14 Maret 2020 12:00 WIB

Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani (tengah), Direktur Utama PD Pasar Jaya Arif Nasrudin (kanan) memberikan keterangan dalam konferensi pers kunjungan lapangan Kadin ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, Kamis, 13 Maret 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia meminta pemerintah memperkuat lobi ke negara pemasok alternatif guna mengamankan pasokan bahan baku industri pasca memperlonggar ketentuan impor yang masuk paket Stimulus Ekonomi II tangkal dampak virus corona Covid-19.

Wakil Ketua Umum Kadin Shinta W. Kamdani menilai kebijakan relaksasi impor untuk bahan baku industri tertentu bakal memperlancar pasokan bagi industri yang masuk daftar prioritas stimulus. Terlebih menurutnya saat ini telah terjadi kelangkaan di pasar nasional.

Kendati demikian, Shinta mengharapkan langkah ini pun diikuti dengan lobi pemerintah ke negara tertentu, terutama negara pemasok bahan baku alternatif untuk memprioritaskan ekspor komoditas-komoditas yang dibutuhkan ke Indonesia.

"Lobi-lobi pemerintah akan jauh lebih baik bagi dilakukan, sehingga kita juga meminimalisasi hambatan rantai pasok dari negara asal. Dengan demikian impor menjadi lebih cepat dan lancar," katanya, ketika dihubungi Bisnis, Jumat, 13 Maret 2020.

Shinta juga berharap proses lobi-lobi tersebut dilakukan dengan berkoordinasi bersama pelaku usaha agar sesuai dengan kebutuhan pengusaha dalam negeri. Pasalnya, Shinta mengatakan tak semua negara bisa menjadi alternatif Cina dalam hal pasokan bahan baku.

"Meskipun negara tersebut bisa memproduksi barang yang sama, pelaku usaha perlu mempertimbangkan apakah output negara alternatif Cina memiliki kualitas, standar, spesifikasi atau level harga yang cukup terjangkau sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha nasional," kata Shinta.

Pemerintah bakal memberlakukan penyederhanaan dan pengurangan jumlah larangan dan pembatasan (lartas) untuk aktivitas impor sebagai bagian dari stimulus ekonomi jilid II yang diumumkan pada Jumat.

Kelonggaran ini bakal menyasar aktivitas impor, khususnya pada industri yang memerlukan bahan baku dengan harapan ketersediaan dan kelancaran bahan baku terjamin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengemukakan stimulus ini akan diberikan kepada perusahaan yang berstatus sebagai produsen. Dalam tahap awal implementasi, kebijakan ini akan diterapkan pada produk besi baja, baja paduan, dan produk turunannya.

"Aturan tersebut selanjutnya akan diterapkan pula pada produk pangan strategis seperti garam industri, gula, tepung sebagai bahan baku industri manufaktur," kata Sri Mulyani.

Terkait dengan duplikasi peraturan impor, pemerintah juga akan melakukan penyederhanaan untuk beberapa komoditas, misalnya hortikultura, produk hewan, serta obat, Bahan obat, serta makanan.

Dalam hal ini, sejumlah aturan akan direvisi yaitu Permendag Nomor 44/2019 tentang Ketentuan Impor. Produk Hortikultura dan Permendag Nomor 72/2019 Tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan serta Peraturan Badan POM No 30/2017 tentang Pengawasan Pemasukan Obat dan Makanan ke Dalam Wilayah Indonesia.

"Untuk impor bahan baku, kita tahu selama tiga bulan ini industri manufaktur mengalami disrupsi. Kami melakukan penyederhanaan Lartas bahan baku untuk menggenjot industri dalam negeri," lanjut Sri Mulyani.

BISNIS

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya