Kebut Kilang Baru, Pertamina Yakin Bisa Stop Impor BBM pada 2026

Sabtu, 29 Februari 2020 12:09 WIB

20_ekbis_kilangbalikpapan

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan menyetop impor bahan bakar minyak atau BBM pada 2026. Sebagai persiapan, perusahaan minyak negara tersebut tengah mengebut pembangunan kilang proyek refinery development master plan atau RDMP dan kilang baru proyek grass roof refinery (GRR), seperti di Balikpapan, Balongan, serta Cilacap, berkapasitas 2 juta barel per hari.

Vice Presidnt Corporate Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, saat ini, kilang proyek RDMP dan GRR yang dimaksud baru berkapasitas produksi 1 juta barel per hari. Bila produksi kilang baru itu meningkat dua kali lipat, nantinya Pertamina dapat memenuhi kebutuhan BBM dari kilang sendiri tanpa impor.

"Pembangunan kilang Balikpapan sekarang yang progress-nya sudah lebih dari 13 persen tahun ini ditargetkan mencapai 40 persen. Sedangkan kilang Balongan dan Cilacap masing-masing 10 persen. Kita akan kebut," ujar Fajriyah dalam keterangannya, Jumat, 28 Februari 2020.

Menurut Fajriyah, sejumlah investor saat ini menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan modal di proyek RDMP dan GRR. Di kilang Balikpapan, misalnya, ia mengklaim ada sekitar 40 perusahaan yang berniat akan bergabung. Namun, perseroan bakal melakukan seleksi.

Sebelumnya, Pertamina juga telah meneken kesepakatan dengan sejumlah mitra. Di antaranya ADNOC, Mubadala, Roseft, dan K-Sure. Pertamina pun disebut-sebut masih melanjutkan negosiasi dengan Saudi Aramco untuk pengerjaan proyek kilang Balikpapan.

Fajriyah mengimbuhkan, proyek RDMP dan GRR menjadi menarik karena nantinya akan diintegrasikan dengan pembangunan industri petrokimia. Adapun potensi bisnis dari industri tersebut dihitung bisa mencapai Rp 50 triliun per tahun. Dengan begitu, Pertamina ke depan akan menjadi pemain utama bisnis petrokimia di kawasan Asia-Pasifik.

Hingga 2020, Pertamina tercatat masih mengimpor BBM untuk memenuhi konsumsi minyak masyarakat. Sebab, saat ini, produksi minyak Pertamina hanya berkisar 700-800 ribu barel per hari. Sedangkan konsumsi per hari mencapai 1,5 juta barel.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

4 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya