Virus Corona, Agen Travel Prediksi Penjualan Turun 50 Presen

Sabtu, 22 Februari 2020 17:49 WIB

Ketua ASITA Nunung Rusmiati menjelaskan, 'ASITA WISE Travel Fair 2020' akan menjadi pameran pariwisata terbesar Indonesia, untuk menggerakkan wisata dalam negeri. Acara ini digelar pada 3-5 April 2019. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah agen penyedia jasa layanan perjalanan mengoreksi target transaksinya dalam perhelatan Astindo Travel Fair 2020. Diperkirakan, realisasi transaksi tahun ini lebih lesu ketimbang tahun lalu lantaran terpengaruh mewabahnya virus corona di Cina.

Marketing Aviatour, Susanto, mengatakan volume transaksi untuk ekshibisi tahun ini akan melorot 50 persen karena agen tak lagi menjual paket wisata ke Negeri Tirai Bambu. “Hampir 40-60 persen penjualan paket kami ke Cina. Karena sekarang ada virus corona, wisatawan otomatis tidak berminat ke sana,” ujar Susanto saat ditemui di Jakarta Convention Center, Senayan, Sabtu, 22 Februari 2020.

Situasi demikian diakui membuat Aviatour kehilangan pangsa pasar. Hal itu tentunya akan berdampak pada total transaksi yang akan dicapai pada akhir masa ekshibisi nanti.

Susanto menyatakan, hingga kelar masa pameran pada esok hari, total transaksi yang akan diraih perusahaan diprediksi hanya menyentuh Rp 5 miliar. Sedangkan pada tahun lalu, total transaksi Aviatour di Astindo Travel Fair mencapai hampir Rp 10 miliar.

Lesunya penjualan paket wisata tahun ini tak hanya didorong oleh penangguhan promosi wisata ke Cina. Namun juga disebabkan oleh menurunnya minat masyarakat untuk berkunjung ke pameran. Menurut Susanto, volume tamu yang berkunjung ke tenannya pada pameran kali ini tak seramai tahun lalu.

Advertising
Advertising

Senasib dengan Susanto, Travel Consultant Bayu Buana Frederica Ade Travel mengakui target transaksi untuk penjualan paket wisata pada pameran kali ini akan sulit dicapai karena masyarakat tengah menunda perjalanannya. “Target transaksi kami tahun ini 50 pacs. Tahun lalu target lebih kecil, tapi tercapai lebih dari 50 transaksi,” ujarnya kala ditemui di tempat yang sama.

Sama halnya dengan Aviatour, Frederica menjelaskan bahwa agen travelnya, Bayu Buana, saat ini sedang tak menyediakan penjualan paket perjalanan ke Negeri Tirai Bambu. Padahal, menurut dia, pasar Cina memiliki porsi yang besar terhadap total keseluruhan penjualan paket.

Saat ini, pengunjung rata-rata mengalihkan perjalanannya ke negara Asia bagian lain, seperti Jepang dan Korea Selatan. Kalau pun ada penjualan paket ke Cina, wisatawan memilih untuk berangkat setelah bulan Juni 2020 atau pasca-Lebaran.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

6 jam lalu

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

KPK jadwalkan ulang pemanggilan pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyur yang mangkir dalam pemeriksaan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Berbeda dengan Haji Reguler yang Ditangani Pemerintah, Apa Itu Haji Furoda?

1 hari lalu

Berbeda dengan Haji Reguler yang Ditangani Pemerintah, Apa Itu Haji Furoda?

Haji furoda memiliki aturan yang sedikit berbeda dari haji reguler dan program haji lain. Haji furoda merupakan haji nonkuota.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Ungkap Penipuan Haji Furoda, Korban Rugi Rp 563 Juta

50 hari lalu

Polda Metro Jaya Ungkap Penipuan Haji Furoda, Korban Rugi Rp 563 Juta

Dirkrimsus Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan pemberangkatan Haji Furoda atau haji undangan resmi dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

13 Maret 2024

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

12 Maret 2024

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya