Kinerja Industri Alat Berat RI Belum Terimbas Virus Corona

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Jumat, 21 Februari 2020 13:43 WIB

Sejumlah penumpang negatif virus corona menggunakan masker saat meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, Jepang, 21 Februari 2020. Ratusan penumpang dari berbagai negara diturunkan dari kapal pesiar REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampurno mengatakan, wabah Virus Corona tidak begitu berdampak bagi industri alat berat Tanah Air. Sebab, saat ini nilai ekspor alat berat ke Cina memang tidak begitu besar, yakni masih di bawah 10 persen dari total.

"Sampai saat ini di industri alat berat masih belum banyak ekspor ke Cina, kami besarnya ke Amerika dan Eropa," ujar Fajar di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Jumat, 21 Februari 2020. Apalagi, sebagian bahan baku di industri tersebut juga berasal dari dalam negeri.

Menurut Fajar, produk ekspor andalan perusahaannya antara lain peralatan turbin, boogie, dan peralatan kereta api. Adapun pangsanya adalah ekspor peralatan turbin ke Eropa dan peralatan kereta api ke Amerika Serikat. "Itu turbin untuk gas dan batu bara."

Fajar menuturkan perusahaannya masih belum masuk ke industri energi baru dan terbarukan, lantaran sektor tersebut sudah digarap oleh perusahaan pelat merah lainnya. Perseroan justru membidik produksi untuk barang-barang substitusi impor, salah satunya untuk roda boogie.

Pada 2019, BUMN ini mencatat pendapatan Rp 2,22 triliun atau meningkat dari 2018 yang tercatat Rp 2,177 triliun. Sementara EBITDA tahun lalu tercatat Rp 206 miliar. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih Rp 71 miliar.

Untuk tahun ini, Fajar mengatakan perseroan menargetkan adanya peningkatan nilai ekspor hingga dua kali lipat. Kalau operasi-operasi yang direncanakan bersama dengan lima perusahaan pelat merah yang tergabung dalam kluster manufaktur berhasil, maka ia memproyeksikan penjualan bisa meningkat 50 persen atau 1,5 kali lipat.

"Yang penting adalah efisiensi, sehingga laba bisa meningkat dua kali lipat," ujar Fajar. Kendati, saat ini kendala utama dari rencana-rencana tersebut adalah arus kas.

Saat ini, pemerintah tengah mengkaji rencana terkait BUMN kluster manufaktur Ada enam perseroan yang tergabung dalam kluster tersebut, antara lain PT Barata Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero). PT Industri Kereta Api (Persero), dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero).

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

14 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

2 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya