Tekan Dampak Virus Corona, Ridwan Kamil Berfokus Jaga Inflasi

Senin, 17 Februari 2020 17:23 WIB

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menghadiri Rapat Koordinasi Kewaspadaan Virus Corona di Provinsi Jabar bersama pihak terkait di RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Rabu, 12 Februari 2020. (Foto: Doc.Humas Jabar).

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, proyeksi kondisi perekonomian diprediksi menurun karena dampak wabah virus corona di sejumlah negara di dunia. Tentu saja, tak terkecuali Jaw Barat, juga akan terkena dampak virus corona ini.

“Secara umum menurun, sudah menurun ditambah virus corona, COVID 19, nah ini dampaknya seperti apa. Setelah dipaparkan, kita akan gerak cepat, salah satunya mengatasi impor yang selama ini bergantung ke Tiongkok, kita geser mencari impor regional,” kata Ridwan Kamil di Bandung, Senin, 17 Februari 2020.

Ridwan Kamil mengatakan, akan mengupayakan memaksimalkan perdagangan reigonal untuk mencari komoditas substitusi yang selama dominan dari impor asal Tiongkok. “Impor regional selama ini belum maksimal. Daripada impor keluar, mending impor dari Sulawesi, Jatim, atau dari Sumatera,” kata dia.

Penguatan ekonomi regional ini, kata Ridwan, akan menyasar pada komoditas yang berkontribusi besar pada inflasi. Di antaranya telur, daging sapi, bawang putih, beras, minyak goreng, serta gula pasir. “Laju pertumbuhan ekonomi itu kan keranjang dari semua data-data. Jadi inflasi juga berpengaruh, karena inflasi datang dari barang yang tidak tersedia dengan maksimal,” kata dia.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Pemprov Jawa Barat saat ini telah menyiapkan rencana aksi untuk mengantisipasi menurunnya pertumbuhan ekonomi. “Harus ada rencana aksi mengantisipasi ekonomi turun, virus corona terhadap ekonomi, dengan aksi yang konkret,” kata Ridwak Kamil lagi.

Kendati dihajar virus corona, Ridwan Kamil masih optimis dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang selama ini masih terus berada di atas rata-rata nasional. Sejumlah indikator ekonomi yang dirilis BPS masih positif. Di antaranya penurunan angka kemiskinan dari 7,25 persen ke 6,82 persen, kesenjangan ekonomi yang ditunjukkan dari indikator Gini Rasio turun dari 0,4 ke 0,39, serta daya beli meningkat dari 10,79 persen menjadi 11,15 persen.

“Walaupun pertumbuhan karena terdampak global ini turun, fundamental-fundamental ekonomi performa Jawa Barat bagus. Orang miskin turun, daya beli naik, gap (kemiskinan) mengecil,” kata Ridwan Kamil.

Khusus sektor pariwisata, Ridwan Kamil optimis, tidak terpengaruh banyak. Dia beralasan, mayoritas wisatawan yang datang ke Jawa Barat dominan wisatawan nusantara. Sementara wisatawan asin gyang dominan hanya berasal dari Malaysia, Singapura, serta Timur Tengah. “Maka untuk Jawa Barat, dampak virus corona dari turis Tiongkok tidak terlalu banyak terpengaruh,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

2 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

3 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya