Jetro Beberkan Sebab Investasi Sektor Digital Jepang Sulit Masuk

Rabu, 12 Februari 2020 11:20 WIB

Pekerja memperlihatkan proses cetak menggunakan mesin digital saat pameran World of Digital Print Expo 2015 di Jakarta, 22 April 2015. Pameran tersebut mempromosikan produk teknologi digital printing dan pendukungnya, antara lain Textile Printing Apparel, Garment Printing, dan Digital Label Printing. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kurangnya sumber daya manusia yang handal di teknologi digital menjadi penghambat utama masuknya investasi perusahaan Jepang ke Indonesia. Hal tersebut adalah kesimpulan dari hasil survei Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang alias Jetro pada tahun 2019.

"Dari pertanyaan yang berkaitan dengan hambatan investasi di sektor digital, perusahaan Jepang di Indonesia yang menjawab tidak memiliki engineer yang sumber daya manusia handal dalam teknologi digital adalah sebesar 33,5 persen," ujar Direktur Senior Jetro Jakarta Wataru Ueno di kantornya, Selasa, 11 Februari 2020.

Angka tersebut adalah lebih tinggi dibanding rata-rata 28,8 persen dari total seluruh negara responden. Kendati demikian, Wataru mengatakan persoalan ini juga menjadi hambatan terbesar di negara-negara responden lainnya.

Selain mengenai sumber daya manusia sektor digital, hambatan bagi masuknya investasi di sektor digital adalah rendahnya pemahaman mengenai investasi untuk sektor digital di masing-masing perusahaan dan defisiensi informasi mengenai teknologi digital yang tersedia.

Dalam hal teknologi, Jetro juga melakukan survei terkait penggunaan teknologi digital dalam bisnis perusahaan Jepang di setiap negara. Mengingat penggunaan teknologi tersebut dinilai dapat mendongkrak produktivitas di tengah lonjakan biaya tenaga kerja.

Dari survei tersebut, tampak bahwa 18,5 persen perusahaan manufaktur Jepang di Indonesia relatif banyak telah menggunakan robot dalam produksinya. Selain itu, ada 72,5 persen perusahaan Jepang di Tanah Air yang menjawab sudah atau sedang mempertimbangkan bekerja dengan sistem otomasi dan melakukan penghematan tenaga kerja, serta menggunakan robot di lini produksi.

Survei Jetro dilakukan dengan metode kuesioner pada periode 26 Agustus - 24 September 2019. Adapun responden survei meliputi seluruh perusahaan dan kantor cabang serta perwakilan perusahaan kepang dengan rasio minimal investasi langsung maupun tidak langsung dari Jepang sebesar 10 persen yang beroperasi di 20 negara.

Jumlah jawaban valid yang diperoleh dalam pengambilan survei Jetro ini adalah 5.697 jawaban dari total 13.458 perusahaan responden. Adapun untuk Indonesia ada 614 jawaban valid dari total 1.726 perusahaan responden.

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

9 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

10 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

11 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

13 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

13 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

15 jam lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

19 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

1 hari lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya