Airlangga Pastikan Impor Suku Cadang Cina Tak Dihentikan

Selasa, 4 Februari 2020 05:26 WIB

Ketua DPR Puan Maharani menerima kunjungan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk membahas omnibus law di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020. TEMPO/Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan impor produk otomotif asal Cina tidak bakal dihentikan kendati tengah merebak Virus Corona di Negeri Tirai Bambu. Ia mengatakan penyetopan impor sementara itu bakal dilakukan hanya untuk barang konsumsi.

"(Untuk otomotif) enggak lah, spare part kan enggak ada yang makan," ujar Airlangga di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin, 3 Februari 2020. Terkait daftar barang yang bakal dilarang impornya, tutur dia, akan difinalkan kembali dalam rapat esok hari. Sebab, keputusan itu memerlukan koordinasi beberapa lembaga, antara lain Kementerian Perdagangan, Bea Cukai, dan BPOM.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan kementeriannya masih mengkaji komoditas asal Cina apa saja yang bakal dihentikan sementara impornya, menyusul menyebarnya Virus Corona di Negeri Tirai Bambu.

"Ini masih persiapan agar tidak salah sasaran, karena ada produk yang mungkin belum tentu produk itu bawa virus, yang jelas sekarang berkaitan dengan hewan hidup," ujar Agus.

Ihwal produk pangan lainnya, selain hewan hidup, menurut Agus, masih akan dikaji lebih lanjut apakah bisa diperbolehkan atau dihentikan sementara. Ia mengatakan komoditas yang distop adalah yang berpotensi membawa Virus Corona.

Daftar komoditas asal Cina yang bakal dihentikan sementara impornya, tutur Agus, akan dibahas lebih lanjut dalam rapat lanjutan pada esok hari, Selasa, 4 Februari 2020. Rapat lanjutan juga akan memastikan kapan pemberhentian impor itu akan dilakukan.

"Kami koordinasikan dengan beberapa kementerian terkait, itu tidak hanya kementerian perdagangan, tapi juga Kementan, Kemenkeu, Bea Cukai, kemudian Kemenkes," kata dia. "Nah ini harus akurat karena pergerakannya sangat cepat dan ini butuh keputusan bersama yang akurat."

Di lain kesempatan, Agus berujar penghentian impor ini sejalan dengan adanya imbauan penghentian kebijakan bebas visa untuk warga negara Cina. Agus mengatakan saat ini penduduk Indonesia tercatat sebanyak 260 juta jiwa, sehingga pemerintah harus mengantisipasi penyebaran virus tersebut.

"Semua impor yang berkaitan dengan makanan dan minuman itu harus sementara disetop. Ya, bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya," ujar Agus.

Meski begitu, Agus mengatakan penyetopan impor produk Cina tersebut tidak dilakukan secara permanen. Moratorium impor berlangsung hingga kondisi wabah virus tersebut mereda. Dengan demikian, Kemendag juga belum dapat memastikan sampai kapan penyetopan tersebut akan berlangsung.

Merujuk dari kejadian serupa virus corona, Agus mengatakan pada kasus SARS terjadi hingga sembilan bulan lamanya. "Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeur. Kita harus hadapi dengan bijak. Dan secara detail bagaimana kasus ini kita tangani," ujar Agus.

CAESAR AKBAR | LARISSA HUDA

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

22 jam lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya