Kemendag Stop Impor dari Cina Dimulai dari Hewan Hidup

Senin, 3 Februari 2020 19:59 WIB

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melayani warga yang mengantri membeli gula saat digelar pasar gula pasir murah RMI saat inspeksi mendadak (sidak) dan operasi pasar di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 31 Januari 2020. Dalam sidak tersebut, Agus mendapati harga cabai dan gula naik. ANTARA/ZABUR KARURU

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan masih mengkaji komoditas asal Cina yang bakal dihentikan sementara impornya, menyusul menyebarnya Virus Corona di Negeri Tirai Bambu.

"Ini masih persiapan agar tidak salah sasaran, karena ada produk yang mungkin belum tentu produk itu bawa virus, yang jelas sekarang berkaitan dengan hewan hidup," ujarAgus Suparmanto Menteri Perdagangan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin, 3 Februari 2020.

Ihwal produk pangan lainnya, selain hewan hidup, menurut Agus, masih akan dikaji lebih lanjut apakah bisa diperbolehkan atau dihentikan sementara. Ia mengatakan komoditas yang distop adalah yang berpotensi membawa Virus Corona tersebut.

Daftar komoditas asal Cina yang bakal dihentikan sementara impornya, tutur Agus, akan dibahas lebih lanjut dalam rapat lanjutan pada esok hari, Selasa, 4 Februari 2020. Rapat lanjutan juga akan memastikan kapan pemberhentian impor itu akan dilakukan.

"Kami koordinasikan dengan beberapa kementerian terkait, itu tidak hanya kementerian perdagangan, tapi juga Kementan, Kemenkeu, Bea Cukai, kemudian Kemenkes," kata dia. "Nah ini harus akurat karena pergerakannya sangat cepat dan ini butuh keputusan bersama yang akurat."

Di lain kesempatan, Agus berujar penghentian impor ini sejalan dengan adanya imbauan penghentian kebijakan bebas visa untuk warga negara Cina. Agus mengatakan saat ini penduduk Indonesia tercatat sebanyak 260 juta jiwa, sehingga pemerintah harus mengantisipasi penyebaran virus tersebut.

"Semua impor yang berkaitan dengan makanan dan minuman itu harus sementara disetop. Ya, bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya," ujar Agus.

Meski begitu, Agus mengatakan penyetopan impor produk Cina tersebut tidak dilakukan secara permanen. Moratorium impor berlangsung hingga kondisi wabah virus tersebut mereda. Dengan demikian, Kemendag juga belum dapat memastikan sampai kapan penyetopan tersebut akan berlangsung.

Merujuk dari kejadian serupa virus corona, Agus mengatakan pada kasus SARS terjadi hingga sembilan bulan lamanya. "Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeur. Kita harus hadapi dengan bijak. Dan secara detail bagaimana kasus ini kita tangani," ujar Agus.

CAESAR AKBAR | LARISSA HUDA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

18 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

2 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya