Berlaku Januari, Bank Indonesia Gencar Promosikan QRIS

Kamis, 30 Januari 2020 05:01 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama dengan Deputi Gubernur Bank Indonesia dan jajaran pemimpin Bank Indonesia dalam acara peluncuran QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat 17 Agustus 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bank Indonesia gencar mengampanyekan penggunaan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard). QR Code khusus Indonesia ini menjadikan pembayaran non tunai lebih menjangkau seluruh masyarakat, mudah, aman, efisien dan cepat.

Catatan Bank Indonesia, pembayaran secara non tunai seperti Ovo, Gopay dan LinkAja sudah sangat jamak digunakan masyarakat. Menyikapi fenomena ini, Bank Indonesia mewajibkan seluruh penyedia layanan pembayaran non tunai menggunakan sistem khusus.

"Para penyedia jasa pembayaran non tunai harus segera mengganti kode-kodenya dengan Indonesian Standard. Jadi sekarang ini pakai yang belum bisa diakses oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) lain," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Hilman Tisnawan usai seminar Outlook Ekonomi 2020 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Rabu, 29 Januari 2020.

Bank Indonesia mewajibkan penggunaan QRIS mulai Januari ini. "Kami tidak memberi waktu perpanjangan. Tapi ini wajib diganti (kode-kodenya), QRIS itu untuk efisiensi, inklusif," kata Hilman.

Advertising
Advertising

QRIS ini berlaku untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based (e-money), dompet elektronik, atau mobile banking. Yang sudah banyak dikenal maayarakat pengguna uang digital adalah OVO, Dana, GoPay dan LinkAja.

QR Code standar Indonesia ini merupakan inovasi di era keuangan digital yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Saat ini QRIS menjadikan pembayaran non tunai lebih menjangkau seluruh masyarakat, mudah, aman, efisien dan cepat. Sehingga memperlancar masyarakat dalam menyalurkan amalnya.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

20 menit lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

18 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya