Kapal Cina Masuk ke Natuna, Kemenhub: Sudah Berkali-kali

Jumat, 10 Januari 2020 17:06 WIB

Pergerakan KRI Teuku Umar-385 saat menghalau kapal Coast Guard Cina terlihat melalui layar yang tersambung kamera intai di Laut Natuna, Sabtu, 4 Januari 2020. Tindakan yang dilakukan TNI masih bersifat persuasif dengan memperingati kapal Cina bahwa mereka sudah menerobos sekaligus menangkap ikan secara ilegal di Laut Natuna.ANTARA/M Risyal Hidayat

Tempo.Co, Jakarta - Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan, Ahmad membenarkan bahwa keberadaan kapal ikan Cina di perairan Natuna, Kepulauan Riau, bukanlah kali ini saja. Sebelumnya, juga ada beberapa kasus pelanggaran yang dilakukan dari kapal-kapal tersebut.

“Sebelumnya sudah ada beberapa, baik kapal nelayan, kapal niaga, itu sudah biasa kami tangkap, kami usir,” kata Ahmad saat ditemui di Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Januari 2020. Sebagian dari kapal-kapal inipun, kata dia, sudah diproses oleh TNI Angkatan Laut.

Beberapa hari lalu, kapal ikan Cina mencuri ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna dikawal Coast Guard atau KPLP-nya Cina. Namun hingga kemarin, TNI menyatakan saat ini kapal-kapal itu telah keluar dari perairan Natuna ini.

Meski kapal ikannya telah keluar, KPLP tetap menyiagakan 39 kapal patroli mereka untuk dimobilisasi ke perairan Natuna. Dari 39 kapal ini, satu kapal yaitu Kapal Negara (KN) Sarotama P-112 telah berangkat dari PLP Tanjung Uban di Pulau Bintan menuju ke perairan Natuna yang berjarak lebih dari 500 kilometer. Lalu hari ini, KN Kalimasada P-115 juga akan dikirim untuk membantu KN Sarotama P-112.

Dari catatan, pelanggaran oleh kapal Cina di Natuna memang bukan kali ini saja. Maret 2016, Kapal Cina KM Kway Fey 10078 masuk ke wilayah Indonesia. "Berdasarkan floating daripada Lanal Ranai itu kan berada di wilayah kita, di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Itu harus kita bicarakan nanti," kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi saat itu.

Advertising
Advertising

Tiga bulan berikutnya, giliran Kapal Ikan Han Tan Cou 19038 berbendera Cina yang masuk ke perairan Natuna. Kapal itu pun ditangkap oleh KRI Imam Bonjol 383.

Dalam penangkapan, Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Barat (Kormabar) TNI Angkatan Laut saat itu, Laksamana Muda Achmad Taufiquerrochman penangkapan kapal ikan ini diikuti coast guard atau kapal penjaga asal Cina.

"Mereka dikawal coast guard asal Cina. Mereka ngotot mengatakan kapal ikan itu memancing di traditional fishing ground," ucap Taufiq di Markas Koarmabar, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Juni 2016.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

3 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

4 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

4 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

4 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

4 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

4 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

5 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

6 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya