Dorong Ekonomi Digital, Kemenko Perekonomian Luncurkan Buku Putih

Senin, 23 Desember 2019 11:04 WIB

Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia 2025

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada hari ini meluncurkan buku putih atau white book berjudul Indonesia Digital for Future Economy & Inclusive Urban Transformation. Buku ini merefleksikan potensi dan tantangan pemerintah untuk mewujudkan transformasi ekonomi berbasis digital atau ekonomi digital.

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan buku ini akan menjadi bahan acuan kementerian dan lembaga untuk menyusun strategi kebijakan ke depan. "Khususnya ekonomi digital yang inklusif, adil, dan merata," ujar Wahyu di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, dalam sambutannya, Senin, 23 Desember 2019.

Menurut Wahyu, buku putih akan berkontribusi mempercepat tersusunnya kebijakan dan regulasi yang efektif serta efisien untuk membarui sejumlah regulasi yang sudah lawas. Utamanya menyiapkan penggantian Undang-undang 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.

Perilisan buku ini juga sejalan dengan rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara. Buku putih digadang-gadang mampu memberikan gambaran awal kemampuan digital terhadap pembangunan ekonomi lintas sektoral di ibu kota anyar, seperti pengadaan aplikasi untuk layanan kesehatan, logistik, perhubungan, manajemen risiko bencana, serta layanan finansial.

Dalam buku putih ini, Kementerian Perekonomian memaparkan beberapa acuan pengembangan standar pita lebar atau Boardband Standard Recommendation. Kemenko juga menyematkan ketentuan kebutuhan kinerja untuk high rate date rate serta rencana strategis 2020-2023.

"Diharapkan buku ini mampu memberikan gambaran kebutuhan awal pemindahan ibu kota negara berbasis teknologi informasi dan komunikasi," ujarnya.

Wahyu mengatakan pemerintah sebelumnya telah menyiapkan infrastruktur untuk memacu pertumbuhan ekonomi digital melalui pembangunan tol langit atau Palaparing. Proyek jaringan serat optik ini diklaim mampu mengalirkan jaringan Internet di 34 provinsi dan 440 kota serta kabupaten di seluruh Indonesia.

Asisten Deputi Telematika dan Utilitas Kemenko Perekonomian Eddt Satriya mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk menggaruk pemasukan dari ekonomi digital. Indonesia diperkirakan meraup US$ 40 miliar pada akhir 2019 untuk sektor ekonomi digital tersebut.

"Rata-rata pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia 49 persen, terbesar di kawasan Asia Tenggara," ujarnya di lokasi yang sama. Potensi ini muncul lantaran angka pengguna Internet di Indonesia saat ini cukup jumbo, yakni mencapai 171 jiwa.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital, ia mengatakan pemerintah masih perlu memeratakan jangkauan kebutuhan Internet. Kebutuhan koneksi Broadband 5G, layanan wireless Broadband di rumah-rumah, dan perluasan fiber optik pun perlu digenjot lantaran keberadaannya menjadi motor utama pembangunan infrastruktur digital.

Berita terkait

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

2 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

22 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

Wamenkominfo Soroti Tiga Tantangan Ekosistem Ekonomi Digital

34 hari lalu

Wamenkominfo Soroti Tiga Tantangan Ekosistem Ekonomi Digital

Nezar Patria mengatakan kehadiran ekonomi digital menciptakan berbagai peluang pekerjaan baru.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

43 hari lalu

Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

IKN mestinya tidak dijadikan kota multifungsi seperti Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hilirisasi Digital Butuh Ahli di Bidang Data Scientist hingga AI Researcher

28 Januari 2024

Gibran Sebut Hilirisasi Digital Butuh Ahli di Bidang Data Scientist hingga AI Researcher

Gibran menyebut hilirisasi digital ini akan membuka jutaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Penerbit Gim Wajib Memiliki Badan Hukum, Kemenkominfo Segera Terbitkan Regulasi Baru

27 Januari 2024

Penerbit Gim Wajib Memiliki Badan Hukum, Kemenkominfo Segera Terbitkan Regulasi Baru

Kemenkominfo sedang menyiapkan regulasi baru yang akan mewajibkan perusahaan penerbit gim memiliki badan hukum.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pinjol Ilegal Anak Haram Ekonomi Digital

23 Januari 2024

YLKI: Pinjol Ilegal Anak Haram Ekonomi Digital

Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumsi (YLKI) menyebut pinjaman online atau Pinjol ilegal muncul karena pemerintah abai mitigasi ekonomi digital.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Janji Bangun 40 Kota Selevel Jakarta Jika Terpilih

23 Desember 2023

Cak Imin Janji Bangun 40 Kota Selevel Jakarta Jika Terpilih

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyampaikan gagasannya untuk membangun 40 kota selevel Jakarta jika terpilih.

Baca Selengkapnya

Debat Cawapres, Cak Imin Janji Slepet Pelaku Pinjol dan Judol

23 Desember 2023

Debat Cawapres, Cak Imin Janji Slepet Pelaku Pinjol dan Judol

Menanggapi jawaban Mahfud soal pemberantasan pinjol, menurut Cak Imin, judol (judi online) juga tak kalah penting untuk di'Slepet'

Baca Selengkapnya

Persiapan Debat Cawapres, Mahfud MD Temui Mantan Bos PT PP Bahas Infrastruktur dan Ekonomi Digital

20 Desember 2023

Persiapan Debat Cawapres, Mahfud MD Temui Mantan Bos PT PP Bahas Infrastruktur dan Ekonomi Digital

Mahfud MD kemarin malam membahas sejumlah isu ekonomi yang menjadi topik pembahasan pada debat cawapres Jumat mendatang.

Baca Selengkapnya