Mandiri Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi RI 5,14 Persen Tahun Depan

Kamis, 19 Desember 2019 15:32 WIB

Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 14 November 2019. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 mencapai 5,3 persen. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) Andry Asmoro mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 bakal di atas 5 persen. Hasil analisis dan riset tim ekonomi Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5,14 persen.

"Kami optimistis pertumbuhan ekonomi masih bisa diatas 5 persen pada 2020, perkiraan kami ada di 5,14 persen," ujar Andry saat mengelar konferensi pers bertajuk "Economic and Market Outlook 2020" di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Kamis 19 Desember 2019.

Adapun pertumbuhan ekonomi tersebut masih akan ditopang oleh pertumbuhan di sektor konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga. Pertumbuhan juga akan ditopang oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang membaik seiring dengan berakhirnya tahun politik dan munculnya kebijakan untuk mendorong daya saing ekonomi dan investasi lewat Omnibus Law.

Selain itu, faktor lain yang juga bakal ikut mendorong pertumbuhan ekonomi adalah transmisi penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang mulai terjadi. Selain itu, kebijakan pelonggaran loan to value (LTV) untuk kredit baik kendaraan bermotor dan juga sektor properti.

Kemudian, faktor positif lain juga datang dari kebijakan fiskal yang makin efektif pada 2020. Khususnya, lewat peningkatan belanja negara di sektor yang bisa memberikan dampak multiplier effect yang tinggi untuk pertumbuhan ekonomi.

Advertising
Advertising

Adapun, dari sisi eksternal, pertumbuhan ekonomi masih akan menghadapi tantangan dari sisi pelambatan ekonomi global dan juga ketidakpastian perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina. Hal ini, lebih lanjut bakal berdampak pada harga komoditas yang diperkirakan akan mengalami fluktuasi.

Meskipun demikian, dari semua faktor negatif tersebut, potensi adanya resesi bagi AS yang disebut-sebut masih membayangi, diperkirakan tak akan terjadi. Menurut hasil analisis dan studi Bank Mandiri, sejumlah faktor mengindikasikan terjadinya pelambatan bukan resesi ekonomi di AS.

"AS ini sampai detik ini, belum ada yang mengkonfirmasi bakal resesi. Artinya, resesi ekonomi AS masih jauh, hanya perlambatan ekonomi," kata Andry.

Hal ini dibuktikan dengan sejumlah data ekonomi dalam negeri AS yang menunjukkan belum adanya pertumbuhan negatif. Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) pun telah beberapa kali merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS, meski di sejumlah negara dunia justru direvisi turun.

Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

8 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

8 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

8 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.

Baca Selengkapnya