Ikuti Arahan Erick, Garuda Fokus ke Penerbangan Domestik

Kamis, 12 Desember 2019 19:17 WIB

Pesawat Garuda Indonesia yang tergelincir di Landasan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, 2 Juni 2015. Pesawat ini bergeser sekitar satu meter dari landasan pacu. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Niaga PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan pihaknya fokus pada rute yang menguntungkan seperti penerbangan domestik. Hal ini dilakukan guna merestrukturisasi dari segi bisnis maskapai pelat merah itu sendiri.

"Pertama adalah dari segi bisnis kita harus merestrukturisasi fokus bisnis kita akan memperkuat domestik kita tentu sebagai backbone (tumpuan) kita," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019. Fokus ke rute yang menguntungkan adalah salah satu arahan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk Garuda Indonesia.

Selain penerbangan domestik, Pikri menuturkan juga akan berfokus pada penerbangan ke timur tengah. Garuda memang salah satu maskapai yang melayani perjalanan haji dan umroh.

Kemudian, Pikri mengatakan, Garuda akan meningkatkan layanan penerbangan yang menuju Jepang, Korea Selatan, dan negara beberapa negara Pasifik Selatan. "Kepada masyarakat Indonesia dengan pesawat terbaru kita, dan kita akan fokus Midle East Asia, kemudian South Pasific Jepang, Korea Selatan," ujar Pikri.

Selanjutnya, Pikri menjelaskan telah meninjau ulang sejumlah rute penerbangan ke beberapa negara tujuan Eropa. Aasannya untuk alasan efisiensi perusahaan, dan pesaing maskapai di Benua Biru banyak.

"Kita hanya akan terbang sesuai kompetensi," kata Pikri "(Seperti) London, sudah kita suspend."

Pikri menjelaskan evaluasi tersebut akan berakhir setidaknya sampai Januari setelah libur Natal dan Tahun Baru. Bahkan tak tertutup kemungkinan evaluasi akan dilakukan setelah RUPS luar biasa yang akan digelar pada 22 Januari 2020.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku telah bertemu dengan Ari Askhara pada bulan lalu. Saat itu ia meminta Ari--yang masih menjabat sebagai bos Garuda Indonesia--untuk mengkaji ulang bisnis model perusahaan pelat merah itu.

"Dalam pertemuan dengan pak Dirut itu, saya minta review apakah Garuda tidak lebih baik fokus di dalam negeri dan Asia saja," kata Erick kepada Tempo di Kementerian BUMN Jakarta, Sabtu, 9 Desember 2019.

Pasalnya, Erick menilai pasar penerbangan di dalam negeri dan Asia itu masih gemuk dan menguntungkan. "Tidak usah gaya terbang ke Eropa," ujarnya.

EKO WAHYUDI l MUHAMMAD HENDARTYO







Berita terkait

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

11 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

12 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

14 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

16 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

2 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya