Pertamina Mulai Salurkan Biosolar B30 di Sumbagsel
Sabtu, 7 Desember 2019 19:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sesuai perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta biosolar B30 mulai dipasarkan bulan ini, Pertamina Marketing Operation Region II Sumbagsel pun sudah mulai menyelurkannya. Distribusi bahan bakar minyak ramah lingkungan ini dilakukan melalui beberapa Terminal BBM (TBBM) di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung.
"Kami mendapatkan mandat untuk menyalurkan bahan bakar Biosolar dengan kandungan minyak nabati dari kelapa sawit atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebanyak 30 persen mulai tahun 2020," kata Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf, dalam keterangannya, di Bandarlampung, Sabtu 7 Desember 2019.
Menurut Rifky, sejak awal Desember, setidaknya ada empat TBBM di wilayah Sumbagsel yang sudah mulai menyalurkan Biosolar B30. Penyaluran antara lain dilakukan di Integrated Terminal Kertapati Palembang, TBBM Lahat, TBBM Lubuk Linggau, TBBM Baturaja, dan Integrated Terminal Panjang Lampung.
Bahkan, kata Rifky, seluruh TBBM di wilayah Sumatera Selatan sudah mulai melakukan penyaluran sejak 3 Desember lalu. Sedangkan untuk Integrated Terminal Panjang Lampung baru mulai disalurkan pada 6 Desember 2019.
<!--more-->
Diharapkan, dalam waktu dekat seluruh TBBM di wilayah Sumbagsel akan mulai melakukan penyaluran perdana B30.
"Saat ini baru SPBU di Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung yang sudah menerima penyaluran Biosolar B30. Tugas kami selanjutnya adalah memastikan penyaluran Biosolar B30 di Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung," kata Rifky.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah segera meluncurkan mandatori perluasan penggunaan solar dengan campuran minyak kelapa sawit sebesar 30 persen (B30).
"B30 sebentar lagi. Tanggal 20-an kami akan launching lagi yang B30. Itu juga akan kurangi impor minyak kita," katanya usai meresmikan jalan tol JORR II ruas Kunciran-Serpong di gerbang tol Parigi, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat, 6 Desember 2019.
Dalam beberapa kesempatan Jokowi kerap mengatakan jika impor minyak dan gas menjadi penyumbang terbesar defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan. Pada rapat terbatas di Kantor Presiden Agustus lalu, misalnya, Jokowi menargetkan jika awal 2020 Indonesia sudah bisa menggunakan B30.
ANTARA | AHMAD FAIZ