Terima Santunan, Keluarga Korban Lion Air Tetap Bisa Gugat Boeing

Senin, 25 November 2019 21:43 WIB

Tempo.Co, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 yang telah meneken kesepakatan Release and Discharge atau R&D tetap bisa menggugat perusahaan Boeing Co.

Selama ini, kesepakatan R&D mengganjal ahli waris untuk menerima santunan dari Lion Air Group. "Jadi kami sampaikan, mereka bisa ambil kompensasi tapi tetap menuntut Boeing.

Sejumlah keluarga korban sebelumnya mengaku belum menerima kompensasi karena keberatan atas syarat yang diberlakukan Lion Air. Untuk mencairkan kompensasi, penumpang mesti meneken dokumen R&D. Dalam dokumen tersebut disebutkan, keluarga korban dilarang menuntut Boeing setelah menandatangani kesepakatan.

Managing Director Lion Air Group Daniel Putur Kuncoro Adi membenarkan adanya persyaratan penandatanganan dokumen R&D. Namun, ia menolak menjelaskan soal adanya larangan menggugat Boeing setelah dokumen itu diteken. "R&D itu domain asuransi. Operator itu mengikuti regulator. Kami sudah asuransikan melalui proses yang benar. Kalau soal tuntuan ke pihak Boeing, itu legitimasi pihak luar," ucapnya.

Daniel menyatakan, dari 189 korban Lion Air JT610, ahli waris 75 di antaranya sampai saat ini belum menerima santunan. Ia memastikan kompensasi akan cair seumpama ahli waris sudah meneken dokumrn R&D.

Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 tahun 2011 tentang Pengangkut Angkutan Udara, penumpang yang meninggal karena kecelakaan pesawat akan menerima ganti rugi secara cuma-cuma. Adapun menurut beleid yang berlaku itu, ahli waris dari korban kecelakaan pesawat akan menerima kompensasi senilai Rp 1,25 miliar.


Berita terkait

Gelar Kompetisi Drone Tempur Loyal Wingman, Angkatan Udara Amerika Pilih 2 Finalis Ini

5 hari lalu

Gelar Kompetisi Drone Tempur Loyal Wingman, Angkatan Udara Amerika Pilih 2 Finalis Ini

Kompetisi drone tempur ini telah menyisihkan tiga perusahaan teknologi militer dirgantara raksasa--Boeing, Lockheed-Martin, dan Northrup-Grumman.

Baca Selengkapnya

Pesawat Kargo Boeing Mendarat Darurat di Istanbul Tanpa Roda Depan

7 hari lalu

Pesawat Kargo Boeing Mendarat Darurat di Istanbul Tanpa Roda Depan

Pesawat kargo Boeing melakukan pendaratan darurat tanpa roda depan. Percikan api beterbangan.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

10 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

10 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

10 hari lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

11 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

13 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

14 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya