DPR Akan Panggil Bos Lion Air, Garuda, dan Sriwijaya Pekan Depan

Kamis, 14 November 2019 08:36 WIB

Maskapai di Indonesia yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 yakni Sriwijaya Air. Di seluruh dunia dilaporkan terdapat 350 unit Boeing 737 MAX 8. Saat ini, selain negara juga ada maskapai yang memutuskan untuk melarang pesawat tersebut terbang. Dok.TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat akan memanggil tiga bos maskapai penerbangan, yakni Garuda Indonesia, Sriwijaya Air , dan Lion Air pada pekan depan dalam sebuah rapat dengar pendapat. Dewan juga turut mengundang Komisi Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT dan Kementerian Perhubungan dalam agenda tersebut.

Ketua Komisi V DPR Lasarus mengatakan, pemanggilan ini berkaitan dengan beberapa kejadian yang melibatkan dunia penerbangan dalam setahun terakhir, mulai kecelakaan pesawat hingga kisruh kerja sama entitas. "Kalau pemanggilan Lion Air terkait JT 610," kata Lasarus di kompleks Parlemen, Senayan, Rabu petang, 13 November 2019.

Menurut Lasarus, Dewan ingin mendengarkan hasil investigasi KNKT perihal kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang menyebabkan seratusan orang tewas. Dewan juga hendak mendengarkan penjelasan versi perusahaan maskapai penerbangan.

Adapun hasil investigasi itu sebelumnya memang telah dituntaskan KNKT pada Oktober lalu. KNKT juga sudah memaparkan laporannya kepada publik.

Sementara itu, pemanggilan terhadap bos maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air berkaitan dengan kisruh kerja sama manajemen yang sudah terjadi beberapa kali. Lasarus menyatakan, DPR ingin mendengar penjelasan kedua entitas penerbangan tentang masalah yang melatarinya.

Menurut dia, kisruh hubungan kedua perusahaan sempat membuat penumpang rugi. "Kita lihat perselisihan ini menyebabkan beberapa flight enggak terbang dan ribuan orang akhirnya tidak bisa berangkat. Padahal mereka sudah beli tiket," ucap Lasarus.

Dewan, kata dia, ingin mengantisipasi agar hal serupa tidak terjadi di kemudian hari. Tak hanya soal kecelakaan pesawat dan kisruh manajemen, Komisi V memungkinkan bakal membahas kenaikan harga tiket pesawat.

Kebijakan maskapai penerbangan memang ini sempat dikeluhkan oleh para anggota Dewan tatkala rapat kerja dengan Menteri Perhubungan pada Rabu siang, 13 November 2019. Beberapa anggota Dewan protes harga tiket pesawat kembali melambung menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Lantaran topik yang akan dibincangkan dengan setiap maskapai berbeda-beda, Lasarus mengatakan Komisi V bakal mengatur jalannya rapat sesuai materi. "Kami akan dudukkan bersama, tapi materinya berbeda. Akan kami pilah," tuturnya.


Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

10 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

2 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

3 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

5 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

7 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya