Bunga KUR Turun, Teten Masduki Berharap UMKM Bikin Koperasi

Selasa, 12 November 2019 13:55 WIB

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki meminta UMKM atau pengusaha kecil membentuk semacam koperasi atau kelompok usaha sesuai dengan sektor bisnis mereka. Sebab tahun depan, pemerintah ingin memprioritaskan penyaluran lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) kelompok, seiring dengan diturunkannya suku bunga KUR per 1 Januari 2020 menjadi 6 persen, dari saat ini 7 persen.

“Saya kira model KUR kelompok ini akan memudahkan kerja kami untuk melembagakan 60 juta lebih usaha mikro, tak mungkin bisa kami urus satu-satu,” kata Teten dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa, 12 November 2019.

Dengan model KUR kelompok ini, kata Teten, penyaluran KUR bisa lebih dipercepat dan diakses ratusan bahkan ribuan orang. Saat ini, hanya beberapa sektor usaha yang telah memiliki koperasi, seperti koperasi atau kelompok usaha tani dan nelayan. Sehingga, UMKM yang belum membentuk kelompok, akan didorong untuk segera membentuknya, “Kami arahkan begitu,” kata dia.

Dalam konferensi pers ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, selain penurunan suku bunga, pemerintah sepakat menaikkan plafon minimal penyaluran KUR pada tahun depan menjadi Rp 190 triliun, naik 35,7 persen dari plafon tahun ini yang sebesar Rp 140 triliun, “Ini akan ditingkatkan bertahap, lebih dari 100 persen, sehingga sampai 2024 bisa menjadi Rp 325 triliun,” kata

Airlangga mengatakan KUR ini akan didorong untuk semua sektor. Tapi, pemerintah akan fokus membangun KUR berbasis kelompok atau klaster. Pemerintah meyakini, KUR kelompok ini menjadi cara yang lebih lebih bagi perekonomian.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, mengatakan penyaluran KUR kelompok ini akan lebih disukai oleh perbankan penyalur. Sebab, proses pendataan bisa dilakukan lebih cepat. “Daripada harus satu-satu orang ke bank,” kata dia.

Dengan proses pendataan yang lebih cepat ini, kata Iskandar, maka pelaku UMKM juga bisa mendapatkan kredit dengan lebih cepat dan muda. Iskandar menyadari, selama ini banyak kasus penyaluran kredit lewat kelompok yang ternyata tidak turun sampai ke anggota. Namun kali ini, ketua kelompok atau koperasi hanya berperan sebagai koordinator. “Nanti untuk pendataan, tetap per individu,” kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

14 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

14 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

16 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

18 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

20 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

24 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

30 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

30 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

43 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

43 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya