Kisruh Sriwijaya - Garuda, Menhub Setuju Audit BPKP

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Senin, 11 November 2019 13:50 WIB

Budi Karya Sumadi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan setuju jika audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP terhadap kerja sama Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia Group dilakukan. Menurut Budi Karya, audit khusus oleh BPKP itu tetap dapat dilakukan kendati Sriwijaya Air memutuskan tidak melanjutkan kerja sama tersebut.

"Audit tetap dilanjutkan," ujar Menhub Budi Karya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin, 11 November 2019.

Dalam rapat pekan lalu, Budi memang meminta dua perusahaan tersebut untuk tetap melanjutkan kerja sama. Bahkan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Garuda dan Sriwijaya sempat bersepakat untuk melanjutkan kerja sama selama tiga bulan, sembari BPKP melakukan audit selama kurang lebih sepekan hingga sepuluh hari. Namun, belakangan Sriwijaya memutuskan untuk tetap tidak melanjutkan kerja sama tersebut.

Budi Karya menghargai langkah Sriwijaya Air untuk mengakhiri kerja sama tersebut. Ia mengatakan, perseroan sejatinya masih memiliki hak untuk mengelola perusahaan sebagai korporasi. Tapi dia tetap mengingatkan agar mereka mempersiapkan pengelolaan tersebut dengan baik.

"Karena kalau penerbangan kan berkaitan dengan safety, kami sudah merapat dengan mereka khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara," kata Budi. Ia pun mengatakan pihaknya telah memberikan syarat-syarat agar maskapai milik keluarga Lie itu masih bisa beroperasi. Di saat yang sama, pemerintah akan tetap mengawasi operasional Sriwijaya Air.

Sebelumnya, permintaan audit khusus oleh BPKP tersebut diajukan oleh PT Sriwijaya Air terkait kerja sama operasi manajemennya dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perjanjian kerja sama dua entitas penerbangan itu sendiri telah berlangsung hampir satu tahun.

<!--more-->

Kuasa Hukum dan salah satu pemegang saham Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra menyatakan meragukan pengelolaan manajemen Sriwijaya selama dioperasikan oleh Garuda Indonesia Grup sejak November 2018. Selain itu, Yusril juga meragukan pembayaran utang Sriwijaya Air selama manajemen diambilalih Garuda Indonesia Group.

“Garuda juga bilang selama mereka manage, utang Sriwijaya berkurang 18 persen. Kami juga tidak percaya, audit saja,” ujarnya seperti dikutip Bisnis, Ahad 10 November 2019.

Tidak hanya sampai di situ, sebelumnya, pihak emiten berkode saham GIAA tersebut mengklaim bahwa selama operasional dijalankan oleh Garuda Indonesia Grup, kinerja Sriwijaya sempat moncer. Setelah merugi hingga Rp1,6 triliun pada 2018, laporan keuangan Sriwijaya diklaim berbalik menjadi positif pada kuartal I/2019 ,seiring dengan perbaikan manajemen dan strategi perusahaan.

Namun, Yusril masih meragukan capaian kinerja tersebut. Pasalnya, selama kerja sama manajemen berlangsung, pihak Sriwijaya Air lebih banyak dirugikan. Sebab, ia menilai, terlalu banyak konflik kepentingan antara anak-anak perusahaan Garuda Indonesia dengan Sriwijaya.

Menurut Yusril, performa Sriwijaya Air tidak bertambah baik di bawah manajemen yang diambil alih oleh Garuda Indonesia Grup melalui Citilink. Justru, Yusril menilai, perseroan dikelola tidak efisien dan terjadi pemborosan yang tidak perlu.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

1 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

7 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

9 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya