Kisruh Garuda-Sriwijaya Air, Kemenhub: Prioritaskan Hak Penumpang

Jumat, 8 November 2019 07:20 WIB

Sejumlah petugas penjual tiket maskapai penerbangan Sriwijaya Air kembali dibuka pasca pengrusakan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (1/10). TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Jakarta-Kementerian Perhubungan meminta maskapai penerbangan Sriwijaya Air memprioritaskan hak penumpang menyusul kisruh hubungan entitas tersebut dengan Garuda Indonesia Group. Masalah ini sebelumnya membuat sejumlah jadwal penerbangan Sriwijaya Air dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta terlambat hingga dibatalkan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti mengatakan seluruh penumpang maskapai mesti mendapatkan hak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Bahwa penumpang dapat melakukan proses penjadwalan ulang kembali penerbangan dan pengembalian biaya tiket atau refund,” ujar Polana dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 November 2019.

Penumpang juga berhak memperoleh kompensasi atas keterlambatan jadwal atau pembatalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun penanganan terhadap keterlambatan penerbangan diatur sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor PM 89 Tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan atau Delay Management pada Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal di Indonesia.

Selain itu, Polana menyatakan Kemenhub akan memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang terpenuhi. Saat ini, Polana mengatakan seluruh Inspektur penerbangan bidang Angkutan Udara dan Inspektur Penerbangan Bidang Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kantor Otoritas Bandar Udara telah melaksanakan dan monitoring di lapangan. “Tim memonitor pemenuhan aspek keselamatan dan pelayanan penumpang Sriwijaya Air,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Kemenhub, Sriwijaya Air masih mengoperasikan sebanyak 13 unit pesawat udara dari 30 unit pesawat udara yang dimiliki. Sejumlah pesawat yang tidak dapat beroperasi saat ini masih berada dalam masa periode perawatan.

Beberapa lainnya juga berstatus Aircraft On Ground atau (AOG). Dalam kondisi ini, layanan pesawat terhenti karena adanya penyetopan penyediaan suku cadang oleh PT GMF Aero Asia pasca-Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air pecah kongsi.

Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto sebelumnya menginformasikan bahwa Sriwijaya Air tidak lagi tergabung dengan Garuda Indonesia Group. "Dengan berat hati, kami menginformasikan bahwa Sriwijaya melanjutkan bisnisnya sendiri,” kata Iwan Joeniarto dalam keterangan tertulis pada Kamis, 7 November 2019.

Adanya pemberitahuan ini sekaligus menandai bahwa hubungan Sriwijaya Group dan Garuda Indonesia Group, yang sebelumnya berstatus kerja sama manajemen atau KSM, kembali menjadi business to business (B to B). Buyarnya hubungan Sriwijaya dan maskapai pelat merah ini bukan yang pertama kali terjadi. Pada September lalu, kerja sama keduanya sudah lebih dulu retak. Namun, sempat rujuk.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

3 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

1 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

4 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya