Investor Taiwan Jajaki Bisnis Industri Alas Kaki di Indonesia

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 4 November 2019 13:14 WIB

Sejumlah buruh wanita saat membuat sepatu yang diproduksi di Complete Honor Footwear Industrial, sebuah pabrik alas kaki yang dimiliki oleh sebuah perusahaan Taiwan, di Kampong Speu, Kamboja, 4 Juli 2018. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengatakan beberapa investor asing sudah menjalin komunikasi dengan asosiasi. Para pemodal asal Taiwan sudah menanyakan peluang dan sejumlah kemudahan yang bisa didapatkan bila berinvestasi di Indonesia.

"Beberapa investor Taiwan sudah mulai cari-cari ke sini. Itu mungkin satu peluang," ujar Firman seperti dilansir kepada Bisnis, Ahad 3 November 2019.

Melihat peluang ini, Firman menilai potensi hadirnya investor baru di sektor industri sepatu alas kaki dinilai masih terbuka. Kehadiran pemodal baru pun dinilai memungkinkan produsen alas kaki nasional untuk bersaing dengan Vietnam guna merebut pangsa global.

Firman mengatakan, para investor dari Taiwan itu mencari alternatif negara tujuan investasi. Pasalnya, saat ini Vietnam sudah cukup padat dengan aliran investasi dari berbagai negara.

Advertising
Advertising

"Dalam konteks perang dagang, selama beberapa bulan ini faktanya kita belum mampu menyerap potensi dari perang dagang. Yang paling menikmati adalah Vietnam," ujar Firman.

Pada semester I/2019, Firman mengatakan ekspor sepatu atau alas kaki nasional anjlok dengan penurunan terbesar ke Eropa, yakni hingga 25 persen dibandingkan semester I/2018. Ia menilai ada dua faktor yang bisa mempengaruhi realisasi tersebut. Pertama, ketatnya persaingan dengan Vietnam yang industrinya terus meningkat pesat. Kedua, terjadi penurunan permintaan, terutama dari negara-negara Eropa.

Dia mengatakan, Aprisindo cenderung melihat kondisi itu terkait dengan persaingan dengan Vietnam. Pasalnya, ekspor Vietnam pada periode yang sama meningkat signifikan. "Kemarin memang kita tidak bisa mengambil dari Vietnam, tapi ke depan bisa. Vietnam sudah crowded, tenaga kerja bahkan mereka ambil dari Kamboja," kata Firman.

Oleh karena itu, bila investor Taiwan jadi masuk ke Tanah Air, dia meyakini Indonesia bisa mulai bersaing dengan Vietnam untuk merebut pasar ekspor. Selama ini, kata Firman, Vietnam cukup dominan memanfaatkan peluang yang terbuka akibat perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina.

BISNIS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

7 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

9 jam lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

2 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

2 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya