Ada KEK, Proyek Properti Babel Disinergikan dengan Pariwisata

Sabtu, 2 November 2019 10:54 WIB

Peserta lomba Belitung Geopark International Stand Up Paddle dan Kayak Marathon 2019 di Tanjung Kelayang, Bangka Belitung, Ahad, 4 Agustus 2019. TEMPO/Aditya Budiman.

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antusias menyambut Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, KEK Sungailiat dan Tanjung Gunung yang saat ini tinggal menunggu ditetapkan pemerintah. Penetapan KEK dinilai bisa menjadi momentum yang tepat dan menguntungkan untuk menggaet investor mengucurkan modal di Pulau Bangka dan Belitung.

"Saat ini di Bangka Belitung sedang dalam masa reformasi pasca tambang timah. Pariwisata kini menjadi andalan untuk dikembangkan. Tentu disini ada peran properti yang akan menjadi daya tarik secara global jika disinergikan dengan pariwisata," ujar Ketua REI Bangka Belitung Thomas Jusman dalam Musyawarah Daerah ke VI REI Bangka Belitung di Soll Marina Bangka, Jumat, 1 November 2019.

REI Babel menargetkan pembangunan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) disinergikan dengan sektor pariwisata yang saat ini sedang dikembangkan pemerintah daerah. "REI tidak semata-mata mengedepankan sisi komersil saja. Pembangunan perumahan bagi MBR juga didukung penuh dalam upaya menata pemukiman agar tidak kumuh dan memberikan kesempatan bagi MBR yang tidak mampu membeli rumah komersil agar dapat memiliki rumah," ujar Thomas.

Menurut Thomas, para pengembang di Bangka Belitung memang dihadapkan sejumlah kendala dalam pembangunan properti. Salah satunya adalah tidak semua pemerintah daerah mau mengadopsi apa yang ada di PP 64 karena berkaitan dengan pendapatan daerah.

"Soal ini perlu diselesaikan bersama mencari solusi yang terbaik. Saat ini BPHTB (Bea Penerimaan Hak atas Tanah dan Bangunan) masih dikisaran 5 persen dari harga jual. Padahal saat ini sudah ada daerah yang menerapkan BPHTB 1 persen atau bahkan menghilangkannya," ujar dia.

Thomas menambahkan, Musda REI Bangka Belitung ke VI diharapkan bisa merumuskan program kerja yang lebih baik kedepan dalam upaya membantu pembangunan di Bangka Belitung.

"Saat ini pembangunan rumah subsidi yang ditargetkan 2 ribu unit di Bangka Belitung sudah terealisasi sekitar 1.200 unit. Namun kita harapkan program rumah subsidi ini perluas hingga dikisaran Rp 300 juta karena masyarakat yang tidak lagi berpenghasilan rendah namun tidak tinggi, masih kesulitan memiliki rumah komersil," ujar dia. Thomas berharap, KEK akan benar-benar menjadi katalis positif bagi bisnis sektor properti.

Berita terkait

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

18 jam lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

3 hari lalu

Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

Kuasa hukum Direktur PT Refined Bangka Tin memberi penjelasan soal smelter timah PT RBT yang disita oleh Kejagung.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

3 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

3 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

4 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

4 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

4 hari lalu

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.

Baca Selengkapnya