Sri Mulyani ke CEO: Ekonomi Dunia Melambat, Jangan Ikut Gloomy

Kamis, 31 Oktober 2019 12:31 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. Sri Mulyani kembali dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menkeu dalam Kabinet Indonesia Maju. Ini menjadi kali ketiga dirinya menjabat sebagai Menkeu.TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak membantah bahwa ekonomi dunia ke depan diprediksi akan mengalami pelambatan. Meski begitu, dia meminta supaya para pemimpin perusahaan atau Chief Executive Officer (CEO) untuk tak larut dalam psikologi kondisi pasar tersebut.

"Jangan ikut gloomy karena sekarang ini psikologis driven witnesses terutama di level global. Apalagi, kita bisa menjaga pertumbuhan sekitar 5 persen, artinya Indonesia punya kemampuan menjaga ekonomi kita cukup besar," kata dia dalam acara CEO Networking 2019, di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Kamis 31 Oktober 2019.

Menurut dia, kondisi global yang tengah suram tersebut terimbas ekspektasi negatif atas ketidakpastian global lebih banyak disebabkan perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina. Ketidakpastian yang semakin tinggi juga disebabkan kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sebab, Amerika Serikat yang sebelumnya dinilai sebagai negara yang terbuka dengan perdagangan global, justru menjadi sangat proteksionis. Kondisi itulah yang disebut Sri Mulyani ikut mempengaruhi psikologis pasar di level global sehingga terlihat suram.

Karena itu, lanjut dia, tak heran jika Bank Dunia bahkan merevisi hingga 4 kali pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,9 persen hanya menjadi 3 persen. Dengan kondisi itu, mau tidak mau pasti akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi domestik.

Kendati demikian, saat ini ekonomi dunia terbukti masih bertahan dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Belum lagi Indonesia masih dianggap memiliki daya tarik ekonomi karena terdapat potensi pasar yang besar dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta.

"Otoritas keuangan sadar akan tantangan ini, dan kami ingin berikan sinyal bahwa 5 persen adalah potensi yang besar. Karena itu kami ingin menjaga permintaan domestik tetap tumbuh dengan stimulus dan counter cyclical," kata Sri Mulyani.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

18 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

1 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya